Tingkatkan Populasi Lobster dengan Pemulihan Stok

- Editor

Kamis, 5 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memulihkan stok dan mengonservasi sumber daya perikanan, khususnya lobster (Panulirus spp) yang menurun populasinya karena eksploitasi berlebih.


”Ini mengintegrasikan perikanan budidaya dan perikanan tangkap, mulai dari penyediaan dan pemeliharaan benih sampai ukuran siap tebar serta beradaptasi dengan lingkungan perairan. Lalu, menebarkan benih ke laut dan nanti ditangkap lagi. Hasil tangkapan diharapkan naik kurang dari 10 tahun,” kata Kepala Balitbang KP Achmad Poernomo di Jakarta, Selasa (3/2). Pemulihan stok mempertimbangkan kondisi benih yang rentan dan tak siap ditebar di alam, serta keterbatasan ketersediaan makanan alami. Benih siap ditebar berukuran rata-rata 5 sentimeter, lebih tahan fluktuasi kondisi lingkungan. Riset yang dilakukan Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan Balitbang KP, dari Gunung Kidul, Yogyakarta, hingga Pacitan, Jawa Timur, menunjukkan bibit lobster bertambah hingga 90 persen dari pemijahan lobster lokal. (*/YUN)
——————————————
Royalti bagi Para Peneliti Kementerian Pertanian

Mulai tahun 2015, Kementerian Pertanian mulai menerapkan pembagian royalti kepada para penelitinya atas karya mereka yang bernilai komersial. Besaran pembagian persentase royalti 40 persen dari besaran 2,5 persen yang masuk negara melalui penerimaan negara bukan pajak. Nilainya bisa mencapai miliaran rupiah. Menurut Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Astu Unadi, sudah selayaknya para peneliti mendapat insentif pembagian royalti. Ini agar semakin memacu para peneliti menghasilkan temuan terbaik. ”Pak Menteri mengatakan, dalam kerja sama penelitian harus melihat aspek bisnis supaya kerja sama bisa berkelanjutan,” katanya, Selasa (3/2), di Jakarta. Pakar Operasi Khusus Peningkatan Produksi Pangan Kementan yang juga Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Sam Herodian, mengatakan, selama ini pendapatan dari royalti sebesar 2,5 persen masuk ke negara. Royalti diberikan untuk menghargai para peneliti dan institusi yang menghasilkan inovasi teknologi. (MAS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber: Kompas, 5 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB