Perairan yang tercemar di berbagai daerah menyebabkan banyak spesies ikan endemik nyaris punah. Di Riau, jenis ikan lokal langka di antaranya ikan tapah (Wallago sp), lelan (Osteochilus sp), dan baung (Hemibagrus sp) sukses dipijahkan dan didomestikasi.
Pemijahan dilakukan tim peneliti pada Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Bogor. Pemijahan dilakukan di kolam Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Sei Tibun, Kampar, Riau.
“Prioritas utama pengembangan adalah domestikasi ikan tapah dan lelan,” kata Tien Mastina, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. Penelitian ikan baung lebih perbenihan dan budidaya masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penelitian pada fasilitas di bawah Balitbang Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau selama tiga bulan.
Ikan tapah merupakan ikan asli sungai di Sei Tibun Kampar. Tubuhnya pipih dan memanjang, mulai dari belakang sirip punggung hingga ekor. Bagian depan badan bulat dan moncong mulut melebar. “Melihat bentuknya, ikan tapah perpaduan ikan baung karena kemiripan bagian depan serta ikan belida atau lais yang serupa bagian belakang,” kata Anang Hari Kristanto, ketua tim peneliti di BPPBAT.
Indukan ikan tapah dan lelan pada pemijahan buatan adalah koleksi Unit Pelaksana Teknis Pembenihan Ikan Sei Tibun yang diadaptasikan dalam kolam selama tiga tahun. Bobot indukan itu 2 kilogram-4,5 kilogram.
Untuk pemijahan buatan ikan tapah dipilih induk matang gonad. Induk terpilih kemudian disuntik hormon gonadotropin. Setelah 17 jam, dari ikan betina dikeluarkan telur dengan mengurut. Selanjutnya, telur dibuahi sperma ikan jantan, yang disebut pembuahan kering.
Dari hasil pemijahan buatan itu, Balai Benih Ikan Sei Tibun telah punya anakan generasi pertama dengan tingkat kelangsungan hidup benih 50 persen dari jumlah telur ovulasi. Generasi pertama diharap jadi indukan.
Melalui perbenihan ikan tapah dan lelan, kata Anang, para pembudidaya ikan lokal dapat memperoleh benih lebih mudah dan berkelanjutan. Dua jenis ikan lokal itu diharapkan jadi komoditas unggulan budidaya di Riau.
Di pasar, harga ikan tapah Rp 120.000 per kg. (YUN)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 November 2015, di halaman 14 dengan judul “Tiga Jenis Ikan Langka Riau Dipijah”.