Teknologi Informasi Jadi Pilihan

- Editor

Jumat, 6 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam Kurikulum 2013 yang tengah disempurnakan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan pilihan untuk diadakannya kembali mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di jenjang sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, serta kompetensi komputer dan pengolahan informasi di jenjang sekolah menengah kejuruan. Sebelumnya, dua mata itu diajarkan dalam bentuk bimbingan, bukan sebagai salah satu mata pelajaran.

Namun, masih ada desakan untuk memberikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan kompetensi komputer dan pengolahan informasi (KKPI) tetap sebagai mata pelajaran. Hal itu antara lain disuarakan komunitas guru TIK/KKPI di seluruh Indonesia, termasuk pula pakar dan pemerhati TIK.

Dorong siswa kreatif
Mereka beralasan, dengan mengajarkan TIK sebagai ilmu sejak di bangku sekolah, diharapkan generasi muda Indonesia akan lebih terbiasa berpikir kreatif terkait teknologi informasi di dalam negeri. Hal itu diharapkan bisa mengatasi ketergantungan kita pada produk luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gagasan tersebut mengemuka dalam seminar dan temu akbar guru TIK/KKPI yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta bekerja sama dengan Komunitas Guru TIK/KKPI di Jakarta, Kamis (5/11). Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Telematika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Heru Cahyono.

Herry Widyastono, Peneliti Utama Bidang Kurikulum Pendidikan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemdikbud, mengatakan, ada dua opsi yang ditawarkan kepada Mendikbud terkait evaluasi Kurikulum 2013. Jika tetap menganggap TIK/KKIP cukup sebagai layanan yang terintegrasi di semua mata pelajaran, peran guru dua pelajaran itu berubah semacam guru Bimbingan Konseling. Guru cukup membimbing minimal 150 siswa per minggu. Ada lagi wacana baru, yaitu menjadikan TIK dan KKPI mata pelajaran pilihan.

“Pilihan diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Ini sekaligus menjadi uji coba untuk melihat apakah TIK/KKPI dianggap penting sebagai mata pelajaran,” katanya.

Menurut pakar teknologi informasi, Onno W Purbo, jika pemerintah memiliki visi jelas dan ingin memajukan bangsa, seharusnya mata pelajaran TIK/KKPI dimasukkan dalam kurikulum. “Kita ingin generasi yang kreatif dalam TIK,” kata Onno. (ELN)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 November 2015, di halaman 12 dengan judul “Teknologi Informasi Jadi Pilihan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB