Teknologi Bersih Harus Jadi Platform Produksi

- Editor

Jumat, 13 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LIPI Jalin Kerja Sama dengan Luar Negeri
Teknologi produksi bersih dan nirlimbah harus menjadi platform dalam industri berbasis hayati saat ini dan masa depan. Karena itu, kerja sama akademisi, pebisnis, pemerintah, dan komunitas harus ditingkatkan untuk melaksanakan konsep baru teknologi ini dalam pemanfaatan sumber daya hayati.

“Biomaterial ramah lingkungan yang potensial harus dikembangkan untuk penyelamatan planet Bumi ini,” kata Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto dalam The International Symposium of Bioeconomics on Natural Resources Utilization (ISBINARU) yang membahas pemanfaatan sumber daya hayati di bidang pangan, kesehatan, energi, dan lingkungan, Kamis (12/10), di Bogor.

Deputi Ketua LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Enny Sudarmonowati mengatakan, simposium ini dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Heriot-Watt, Inggris, dan Universitas Feng Chia Taiwan. “Dua institusi ini juga menjadi mitra LIPI dalam penelitian dan pengembangan sumber daya hayati,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada simposium ini, antara lain, dibahas pengolahan dan keselamatan pangan, teknologi produksi jamu, teknologi energi hayati, serta pengelolaan dan konservasi sumber daya hayati dan air.

Bambang mengatakan, Indonesia memiliki keragaman hayati yang sangat kaya sehingga menarik perhatian dunia sejak ratusan tahun lalu untuk menggali dan memanfaatkannya. Kekayaan intelektual ini harus dipelihara dan dikembangkan tidak hanya aspek ilmiahnya, tetapi juga ekonominya guna memenuhi kebutuhan saat ini. Karena itu, kerja sama dengan banyak institusi perlu dijalin di dalam dan luar negeri.

“Saat ini kerja sama dengan Taiwan dan Inggris telah dijalin untuk selanjutnya juga akan digalang kerja sama dengan Jerman dan Jepang agar pemanfaatan keragaman hayati menjadi program utama,” ujarnya.

Kepala Laboratorium Bioproses dan Bioenergi Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Dwi Susilaningsih menambahkan, kerja sama dengan Taiwan tengah dijalin untuk mengembangkan industri pembuatan biohidrogen dan prototipe skuter yang menggunakan bahan bakar ini. Pabrik biohidrogen berkapasitas 5 ton telah dibangun di Cibinong. Untuk produksi dan komposisi mikroba penghasil hidrogen hayati ini patennya dimiliki Dwi.

“Kerja sama dengan Taiwan dilakukan untuk pengembangan tabung penyimpan biohidrogen itu pada skuter yang dirancang bangun peneliti LIPI,” kata Dwi.

Peran LIPI
Bambang menjelaskan, LIPI sebagai lembaga ilmiah memiliki kewenangan di tingkat nasional dalam keragaman hayati dan menjadi referensi nasional untuk pengembangan pemanfaatan sumber hayati di Indonesia.

Riset sumber hayati Indonesia oleh LIPI yang telah digunakan oleh industri dan masyarakat antara lain bioteknologi peternakan modern, obat biosimilar Eritropoetin (EPO), alat diagnosis (diagnostic kit) kanker rahim, kebun raya di beberapa daerah, pupuk organik, serta pembibitan tanaman yang terancam punah.

Sementara itu, riset berbasis sumber hayati telah mendukung kebijakan nasional dan menjadi referensi di tingkat internasional, antara lain rekomendasi kuota flora dan fauna yang terancam punah serta rekomendasi pengelolaan sumber daya alam di setiap kawasan di Indonesia.

Penelitian dasar
Seiring dengan itu, kata Bambang, LIPI juga terus melakukan penelitian dasar yang berkaitan dengan banyak aspek sumber daya hayati yang berdampak baik bagi masyarakat. Penelitian yang dilakukan antara lain penelitian makanan alternatif yang berbahan baku umbi, seperti taka, kentang hitam, dan iles-iles. Penelitian mitigasi dan antisipasi perubahan iklim juga dilakukan untuk pengurangan gas karbon melalui konservasi, fitoremediasi, dan bioremediasi.

Bioteknologi juga dikembangkan untuk menghasilkan varietas baru melalui rekayasa genetika yang dikombinasikan dengan pendekatan genetika konvensional dan molekuler. Bambang mengatakan, LIPI juga berupaya menemukan gen yang potensial dari plasma nutfah Indonesia serta pengembangan spesies endemik dan eksotik di Indonesia.(YUN)

Sumber: Kompas, 13 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB