Sejumlah senyawa kimia pada tabir surya, seperti avobenzon, homosalat, oktilsalisilat dan methoksisinnamat, berfungsi menapis sinar ultraviolet agar tak terserap kulit. Namun, zat itu terbukti bisa mengganggu fungsi sperma lelaki dan meniru efek hormon progesteron yang banyak terdapat pada perempuan. Itu merupakan hasil studi Niels Skakkebaek dari Universitas Kopenhagen, Denmark, yang meneliti 29 dari 31 tabir surya yang diizinkan dipasarkan di Amerika Serikat dan Eropa.
“Studi ini menjelaskan mengapa banyak terjadi gangguan kesuburan,” kata Niels pada pertemuan tahunan Masyarakat Endokrin di Boston, AS, Jumat (1/4). Sebanyak 45 persen atau 13 dari 29 tabir surya yang diuji memicu lonjakan ion kalsium pada sel sperma sehingga mengganggu fungsi sperma. “Efek ini terasa pada dosis rendah, sebelum tabir surya dioleskan ke tubuh,” ucapnya. Selanjutnya 9 dari 13 tabir surya itu menginduksi ion kalsium yang mengaktifkan saluran ion kalsium sperma dan meniru efek hormon progesteron. Akibatnya, peran hormon endokrin dan fungsi sperma terganggu. (SCIENCEDAILY/MZW)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 April 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT