Percontohan revitalisasi sekolah menengah kejuruan pertanian di Indonesia yang merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Belanda mulai dilakukan.
Percontohan tahap awal dilakukan di SMK Negeri 2 Subang, Jawa Barat, dan SMK Negeri 5 Jember, Jawa Timur, selama tiga tahun.
Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Bakrun menyampaikan hal itu di Jakarta, Kamis (8/3), seusai penandatanganan pengaturan teknis dengan Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Ferdinand Lahnstein.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil percontohan tersebut akan direplikasi kepada SMK bidang pertanian lainnya di Indonesia.
Kegiatan kerja sama kedua negara ini meliputi penguatan kerja sama antara lembaga pemerintah, sekolah, dan industri melalui program kerja bersama dan pengembangan pengajaran di pabrik. Juga pengembangan kurikulum, modul pembelajaran, dan standar kompetensi yang selaras dengan industri.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU–Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Bakrun.
Selain itu, pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan di industri, pelatihan soft skill, program pelatihan guru dan tenaga kependidikan di Belanda, serta kegiatan pembelajaran di SMK oleh instruktur dari industri.
Kerja sama dalam pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur SMK yang meliputi laboratorium dan teaching factory serta pembentukan tim manajemen sebagai pelaksana program.
Beberapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam program kerja sama ini, di antaranya Kementerian Pertanian, Kantor Staf Presiden, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Nuffic NESO Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Wageningen, dan mitra industri (mulai dari usaha pembenihan sampai dengan ritel).
Sebelumnya, pada November 2016 telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Kerja sama Pembangunan Kerajaan Belanda tentang Pengembangan Model Revitalisasi SMK Pertanian di Indonesia.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman, para ahli dari kedua negara telah melakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi program yang paling tepat untuk merevitalisasi SMK di bidang pertanian.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 8 Maret 2018