Pemerintah Mendorong Riset untuk Hasilkan Solusi Nyata
Industri energi merupakan industri yang penting bagi masa depan sebuah negara, termasuk Indonesia. Pengembangan industri ini sangat membutuhkan pasokan sumber daya manusia dan dukungan riset yang tidak lepas dari peranan perguruan tinggi.
Rektor Universitas Pertamina Akhmaloka, Jumat (18/3), di Jakarta, mengatakan, industri energi sangat penting, selain pangan dan air. “Ke depan, industri di bidang energi akan menjadi rebutan banyak negara. Jika Indonesia tidak siap dengan pengembangan energi yang baik, kita tidak bisa unggul,” ujarnya.
Menurut dia, sumber daya energi Indonesia melimpah. Karena itu, Indonesia perlu menyiapkan tenaga ahli di sektor energi sebaik mungkin. Hal ini dilakukan dengan mendidik ahli dan teknisi di bidang energi dalam jumlah besar, dengan kualitas yang harus dapat dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akhmaloka mengungkapkan, PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation mendirikan Universitas Pertamina yang mulai menerima pendaftaran mahasiswa baru tahun ini untuk mendukung tersedianya tenaga di bidang energi. Program studi fokus pada bidang energi, antara lain teknik geofisika, teknik geologi, teknik perminyakan, teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik logistik, teknik sipil, dan teknik lingkungan.
“Dalam lima tahun pertama, kami fokus untuk memperkuat pendidikan, termasuk memberikan pengalaman terjun langsung ke industri bagi mahasiswa. Lalu, kami memperkuat riset untuk mengoptimalkan energi yang ada saat ini, energi terbarukan, dan energi baru,” ujar Akhmaloka.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, beberapa waktu lalu, mengatakan, Pertamina mendukung pendirian universitas sebagai wujud komitmen pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa. Perusahaan itu juga berkomitmen menyediakan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu dan mahasiswa berprestasi yang jumlahnya berkisar 10-20 persen dari total mahasiswa baru.
Bidang ilmu yang terkait dengan energi juga disediakan Swiss German University. Perguruan tinggi ini menawarkan program energi dan lingkungan hidup berkelanjutan di bawah Departemen Teknik Kimia dengan fokus pada energi, khususnya energi yang terbarukan, konservasi energi, lingkungan, dan sumber daya air. Lulusannya diarahkan untuk menjadi tenaga ahli dalam pembangunan di bidang energi.
Riset
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menjelaskan, energi merupakan salah satu bidang riset yang penting, yang juga perlu dilakukan perguruan tinggi. Hasil inovasi dari UI, misalnya, yakni produksi biodesel, mendapat pendanaan dari Kemristek dan Dikti untuk dikomersialkan.
“Kami mendorong riset perguruan tinggi difokuskan untuk memberikan solusi bagi masalah bangsa, salah satunya di bidang energi. Riset nantinya tak hanya untuk dipublikasikan, tetapi harus sampai pada tingkat inovasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan industri guna memberi nilai tambah serta menggerakkan perekonomian,” kata Nasir.
Dukungan pendanaan riset di bidang energi yang memiliki kelayakan bisnis juga diberikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan lewat program bantuan dana riset inovatif-produktif. Beasiswa kuliah magister dan doktor untuk ketahanan energi juga termasuk yang diprioritaskan.
Untuk mendorong pembangunan sektor energi, Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) menggelar kompetisi tahunan Petrogas Days UI. Kompetisi ini bertujuan mencari solusi pengembangan energi masa depan dengan mencari alternatif pengganti energi fosil.
Lewat kegiatan ini, semua pihak, yakni perguruan tinggi, investor, profesional, masyarakat, dan pemerintah, harus bekerja sama mengembangkan sektor energi di Indonesia agar mencapai ketahanan energi di masa depan. (ELN)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Maret 2016, di halaman 11 dengan judul “Siapkan Tenaga Ahli Energi”.