Sejak Jumat (28/8), hari-hari enam anggota tim uji coba tinggal di Planet Mars, yang direkrut Badan Antariksa AS, takkan sama lagi. Selama setahun, mereka diisolasi di kubah khusus di hamparan tandus pegunungan di Hawaii dalam misi “tinggal” di Planet Mars.
Keenam orang itu adalah astrobiolog Perancis, ahli fisika Jerman, dan empat warga negara Amerika: arsitek, pilot, wartawan, dan peneliti tanah. Hari-hari mereka tanpa udara segar, makanan segar, atau privasi layaknya tinggal di planet lain.
Setiap anggota tim, laki-laki dan perempuan, diberi tempat tidur lipat dan meja kerja dalam kubah berdiametar 11 meter dengan tinggi 6 meter. Sebagai tambahan ada keju bubuk dan tuna kalengan di sana. Setiap keluar kubah, mereka wajib mengenakan pakaian khusus berjalan di luar angkasa (spacesuit).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gambar menunjukkan suasana dalam kubah tempat tinggal
AFP/ZAK WILSON
Eksperimen tinggal di luar angkasa bukanlah yang pertama dilakukan. Tahun 2010-2011, enam orang yang direkrut Badan Antariksa Eropa tinggal di ruang khusus di Moskwa, Rusia, selama 510 hari. Juga dalam misi menuju dan kembali dari Mars.
Lalu, ada eksperimen lain dilakukan, seperti misi tinggal di Stasiun Ruang Angkasa Internasional yang disimulasikan empat dan enam bulan isolasi.
Gambar dari Universitas Hawaii menunjukkan lanskap di sekitar kubah eksperimen tinggal di Planet Mars di kawasan Mauna Loa, Hawaii, 10 Maret 2015.–AFP/NEIL SCHEIBELHUT
Gambar dari Universitas Hawaii menunjukkan lanskap di sekitar kubah eksperimen tinggal di Planet Mars di kawasan Mauna Loa, Hawaii, 10 Maret 2015.
Para ahli memperkirakan, misi manusia menuju Planet Mars tergolong panjang, 1-3 tahun. Itu perlu serangkaian eksperimen ketat untuk memahami kemungkinan yang terjadi.
Pada saat eksperimen lain fokus pada tantangan keilmuan dan teknis selama perjalanan, eksperimen isolasi di Hawaii itu ditujukan pada eksplorasi manusia dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang muncul selama tinggal bersama.
Salah satu persoalan yang tak mudah dicegah adalah konflik dengan sesama. “Itu akan terjadi pada misi-misi jangka panjang, sekalipun dengan orang-orang terbaik,” kata Kim Binsted, investigator NASA seperti dikutip BBC, kemarin.
Eksperimen semacam itu masih awal untuk mengetahui sisi lain perjalanan menuju dan tinggal di Mars yang sesungguhnya. Masih perlu serangkaian uji coba yang ketat dan terukur. Lagi-lagi, manusia dituntut berpikir tanpa batas untuk hidup di masa depan. (GSA)
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Agustus 2015, di halaman 14 dengan judul “Setahun di “Planet Mars” Pun Dimulai”.