JARINGAN Internet pertama kali muncul sebagai bagian dari riset di perguruan tinggi sebagai perpanjangan tangan dari riset militer tentang perkembangan telekomunikasi yang bisa digunakan dalam masa perang. Namun, entah bagaimana dalam perkembangannya (terutama dalam kurun waktu lima tahun terakhir), dunia pendidikan tertinggal jauh mengikuti derap kemajuan jaringan Internet ini.
Ini misalnya terlihat di Indonesia. Sekarang belum ada jaringan komputerisasi terpadu yang menghubungkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Beberapa asosiasi mencoba untuk mengembangkan gagasan untuk menggabungkan seluruh sekolah menengah umum (SMU) melaui proyek yang disebut Sekolah 2000.(lihat www.sekolah2000.or.id).
Hasilnya, sebuah situs Web yang berisi informasi. Betul, hanya sebagai sarana informasi saja, belum menjadi bagian yang bisa memberikan berbagai kemudahan bagi guru dan murid, misalnya, untuk saling berkomunikasi. Untuk tukar-menukar informasi. Atau sebagai sarana dan wahana untuk mengembangkan berbagai protek pendidikan yang melebihi batas-batas jaringan internet itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenapa? Persoalannya jaringan internet masih merupakan barang mewah untuk sekolah-sekolah ini. Tidak semua sekolah bisa menyediakan komputer untuk seluruh murid maupun guru yang bisa digunakan untuk menjadi wahana untuk berhubungan dengan jaringan Internet. Belum lagi, tidak semua sekolah mempunyai infrastruktur telekomunikasi seperti telepon, syarat penting untuk terkoneksi dengan Internet.
Karena masih langkanya fasilitas komputer dan telekomunikasi, jangan diharapkan kalau sekolah-sekolah ini akan bisa terhubungkan dengan jaringan internet yang sekarang ini menjadi sarana pendidikan, informasi, hiburan, dan lainnya. Sejauh ini, masih banyak yang melihat jaringan internet sebagai sebuah peluang untuk berbisnis, tetapi belum melihat sebagai sebuah kemudahan interaksi antara sekolah, guru, murid, orangtua, dan masyarakat sekitarnya.
Di Inggris, jaringan internet benar-benur dimanfaatkan oleh sekolah, pemerintah, dan masyarakat sebagai sebuah wahana dan sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan sebuah premis ”Apa yang kamu lakukan di sekolah hari ini”, yang selalu menjadi pertanyaan utama orangtua, akan menjadi tidak ada artinya dengan terkoneksinya seluruh sekolah
melalui jaringan internet.
Belum lama ini, di Inggris dibangun sebuah portal Web yang memungkinkan orangtua untuk memeriksa secara langsung apa yang dilakukan anak mereka. Melalui portal ini, orangtua bisa melihat secara langsung apakah anak mereka bolos, apakah mereka dikeluarkan dari kelas matematika karena mengganggu jalannya pelajaran, atau melihat berapa nilai yang diperoleh sang anak pada mata pelajaran bahasa Perancis.
Portal Web yang dinamakan My Child at School, http://www.MyChildAtSchool.com, dikembangkan oleh sebuah perusahaan swasta Cambridge Education Associates (CEA), memungkinkan orangtua untuk terkoneksi dengan situs web ini dan bisa mencari informasi tentang anak-anak mereka yang berada di sekolahan. Orangtua bisa memeriksa, pekerjaan rumah apa yang diberikan guru kapada anak mereka, bisa melihat nilai-nilai harian maupun mingguan, berkomunikasi dengan guru anak-anak mereka kalau mereka merasa ada persoalan dengan kemajuan pendidikan anak mereka. “Anak-anak di kelas saya tampaknya lebih sering hadir untuk mengikuti pelajaran karena mereka tahu orangtua mereka seringkali memeriksa keadaan mereka di sekolah,” jelas Leigh McVeigh (13). Ayahnya, Allan McVeigh mengatakan, sekarang ini sulit bagi orangtua untuk berbicara dengan anak-anak remaja mereka tentang sekolahan. ”Sekarang saya bisa berbicara dengan mereka tentang bagaimana keadaan mereka karena sekarang saya tahu apa yang mereka lakukan di sekolah” kata Allan McVeigh.
Portal Web http://www.MyChildAtSchool.com adalah sebuah perkembangan baru yang menarik yang ditujukan bagi orangtua dan anak-anak di sekolah yang mempunyai akses ke jaringan internet. Tujuan dari program yang akan berfungsi secara penuh pada bulan September mendatang ini adalah memberikan kesempatan kepada orangtua untuk bekerja sama dengan anak-anak mereka, terutama berkaitan dengan kehidupan sekolah mereka.
Melalui portal Web http://wwwMyChildAtSchool.com ini tersedia berbagai macam informasi seperti akases kehadiran setiap menit seorang murid, maupun akses terhadap data-data yang berkaitan dengan nilai mata pelajaran maupun prilaku mereka. Portal ini juga menyediakan fasilitas komunikasi untuk memperbaiki hubungan antara sekolah dan orangtua, serta sebagai dasar bagi sekolah untuk mewakili institusi ke masyarakat yang lebih luas.
Melalui portal Web http://www.MyChildAtSchool.com ini, diharapkan tidak ada anak-anak sekolah yang berkeliaran dengan seragam sekolah pada jam-jam sekolah. ”Kita selalu khawatir apakah orangtua atau guru memahami apa artinya bagi seorang murid kalau tertinggal dalam pelajaran. Kalau seorang murid bolos, apakah mereka tahu apakah mereka dalam kesulitan atau tidak, dan apa dampaknya bagi mereka sendiri,” jelas PM Tony Blair dalam sambutannya tentang peluncuran situs Web ini.
Portal Web http://www.MyChildAtSchool.com mungkin menjadi proyek menarik untuk lebih memperluas tanggung jawab institusi atas perkembangan sekolah dan mutu pendidikan. Melalui portal web seperti ini diharapkan akan terjadi koordinasi yang lebih komprehensif antara orangtua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat luas pada umumnya. Seperti dikatakan PM Blair, mencegah murid bolos merupakan prorgram vital untuk membangun sebuah masyarakat yang adil dan modern. (rlp)
Sumber: Kompas, RABU, 5 JULI 2000