Sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) sudah menuntaskan seleksi mandiri mahasiswa baru. Universitas Indonesia (UI) melaksanakan Seleksi Masuk (Simak UI) pada Minggu (5/6), diikuti 37.456 peserta. ”Para peserta bersaing untuk menempati kuota 2.537 bangku mulai dari jenjang diploma 3 hingga strata 3. Untuk diploma 3 dan strata 1, UI hanya menerima 1.000 mahasiswa,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Bambang Wibawarta, Senin, di Depok.
Simak UI dilakukan di 22 kota. Sementara itu, Universitas Gadjah Mada juga mengadakan ujian tertulis di Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru, dan Balikpapan. Serupa dengan UI, ujian tersebut untuk memenuhi sisa kuota 30 persen. Adapun Institut Pertanian Bogor dijadwalkan menggelar ujian serupa pada 18 Juni. (DNE)
———————–
Tingkatkan Kompetensi Wartawan
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono meminta pengurus PWI di daerah untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi wartawan. ”Pendidikan dan pelatihan adalah upaya meningkatkan kemampuan wartawan supaya lebih kompeten. Hal ini diperlukan agar karya jurnalistik mereka bagus, sesuai dengan kode etik dan standar jurnalisme,” ujarnya dalam pelantikan pengurus PWI Solo, di halaman Pasar Triwindu, Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/6). Sebanyak 40 pengurus PWI Solo 2016-2021 dilantik. Turut hadir dalam pelantikan ini, antara lain, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Menurut Margiono, karya jurnalistik yang bermanfaat bagi masyarakat adalah ujung dari kemerdekaan pers. (RWN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Juni 2016, di halaman 12 dengan judul “Langkan”.
——————
Perempuan Lebih Berisiko Didera Kecemasan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data global dari 48 publikasi yang dikaji Universitas Cambridge, Inggris, menyebutkan, perempuan dua kali lebih besar berisiko didera kecemasan tanpa sebab ketimbang pria. Perempuan berusia di bawah 35 tahun dan perempuan dengan masalah kesehatan paling besar berpotensi terdampak. Diperkirakan, 4 dari 100 orang didera kecemasan semacam itu. Di Uni Eropa saja, publikasi Jurnal Brain and Behavior menyebutkan, lebih dari 60 juta orang terdampak kecemasan tanpa sebab. Jenis kecemasan ini bisa berupa sulit tidur, kekhawatiran, dan ketakutan setiap hari. ”Dampaknya serius, bisa sampai pada upaya bunuh diri,” kata penulis kajian Olivia Remes dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Pertolongan Pertama Universitas Cambridge, seperti dikutip BBC, Senin (6/6). (GSA)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
——————–
Gempa di Luar Zona Subduksi Samudra Hindia
Gempa berkekuatan M 6 di Samudra Hindia, Kamis (9/6) pukul 11.13 WIB, berpusat 305 kilometer selatan Kota Mataram, NTB. Gempa itu termasuk jarang terjadi dengan pusatnya di luar zona subduksi, di lengan Lempeng Australia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kahang-Kahang di Mataram Agus Riyanto mengatakan, gempa merusak bangunan, termasuk membuat retak dinding kantornya dan SMPN 3 Kopang, Lombok Tengah. Kerusakan bangunan juga dilaporkan di Sanur, Bali. Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa berkedalaman 11 km dengan mekanisme sesar turun. Ahli gempa pada Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, mengatakan, gempa serupa pernah terjadi di dekat wilayah itu pada 1977, berkekuatan M 8,3. Gempa di zona itu berpotensi menimbulkan tsunami jika kekuatannya cukup besar. (AIK)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.