Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menerima gelar honoris doctoral (doctor of letters) dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura. Penerimaan gelar ini menjadi salah satu agenda Presiden dalam kunjungan kerja ke Singapura, selain pertemuan Leader’s Retreat.
“Sudah lama dijadwalkan menerima dari NTU, dan baru kali ini bisa dihadiri,” kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin, 22 April 2013. Ini bukan gelar doktor honoris causa pertama untuk SBY.
SBY juga dijadwalkan menyampaikan pidato di hadapan komunitas bisnis dan finansial di Singapura dalam acara Thomson Reuters Newsmaker. Acara itu, kata SBY, menjadi kesempatan untuk berbincang dan berdiskusi dengan para investor dan pelaku ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan dalam Leader’s Retreat, SBY bertemu secara empat mata dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Keduanya akan membahas berbagai perkembangan dalam hubungan dan kerja sama sejak pertemuan tahunan Leader’s Retreat tahun lalu di Bogor.
Menurut SBY, Singapura menjadi mitra dagang papan atas bagi indonesia dengan total investasi sebesar US$ 43 miliar. Investasi Indonesia di Singapura juga tergolong besar dengan nilai US$ 5 miliar. “Saya akan me-review kerja sama selama ini seraya mencari peluang baru untuk peningkatan kerja sama.”
SBY melakukan kunjungan kerja ke tiga negara Asia Tenggara pada 22-26 April 2013, yaitu Singapura, Myanmar, dan Brunei Darrusalam.
FRANSISCO ROSARIANS
Sumber: Tempo Interaktif, Senin, 22 April 2013 | 15:24 WIB
—————–
SBY Terima Honoris Causa dari Universitas Tsinghua
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar doctor honoris causa dari Universitas Tsinghua di Beijing, Jumat 23 Maret 2012. “Sungguh kehormatan dan kebahagiaan bagi saya pada hari bersejarah ini saya diundang mendapatkan gelar doctor honoris causa dari Universitas Tsinghua, satu universitas ternama dan berkelas dunia,” kata Yudhoyono setelah menerima gelar tersebut.
Menurut SBY gelar tersebut sangat istimewa karena diberikan satu universitas tempat para calon pemimpin dan ilmuwan dunia menuntut ilmu. “Dari kampus ini pula berbagai pemikiran yang berhasil memacu kebangkitan dan kemajuan ekonomi Tiongkok dikembangkan,” katanya.
Saat ini sekitar 75 orang mahasiswa Indonesia sedang menekuni berbagai bidang keilmuan di Universitas Tsinghua.
Universitas itu juga sering mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia. “Ke depan kita berharap akan lebih banyak lagi pelajar atau mahasiswa dari Indonesia yang menuntut ilmu di universitas ini,” katanya.
Sementara itu, Presiden Universitas Tsinghua Chen Jining mengatakan penganugerahan gelar itu diberikan karena SBY dianggap telah melakukan hal-hal yang luar biasa demi kebaikan masyarakat.
SBY dipandang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga bisa meningkat dengan signifikan.
Dia juga dipandang berjasa dalam pemberantasan terorisme, penanganan pemulihan akibat bencana alam, dan penanggulangan krisis.
Sebelumnya SBY telah menerima beberapa gelar serupa dari sejumlah universitas dari beberapa negara, antara lain Jepang dan Thailand.
WDA | ANT
Sumber: Tempo Interaktif,