Radio Republik Indonesia dengan jaringannya yang luas di seluruh nusantara tak lagi sekadar menjadi lembaga penyiaran publik. Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014, RRI menggelar hitung cepat dengan hasil nyaris sama dengan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum. RRI bakal menggelar hitung cepat lagi untuk Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014.
Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, pada Pemilu Legislatif 2014, RRI mengerahkan 2.000 relawan dengan 75 koordinator lapangan yang terdiri dari 40 persen karyawan RRI dan 60 persen relawan dari luar RRI. Mereka berasal dari seluruh pelosok Indonesia, bahkan hingga ke daerah perbatasan, seperti Entikong, Kalimantan Barat, atau Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
”Relawan yang kami pilih harus menandatangani pakta integritas agar mengirim data yang benar, jujur, dan sesuai SOP (standard operating procedure). Saat melaporkan, mereka harus melampirkan bukti berupa foto berita acara hasil penghitungan suara dari tempat pemungutan suara (TPS) di mana mereka bertugas,” ucap Niken, Sabtu (10/5).
Siapkan Rp 4 miliar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk pemilu legislatif dan presiden, RRI menyiapkan dana hingga Rp 4 miliar. Seluruh hasil hitung cepat itu disiarkan dan dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Sambil menyampaikan hasil penghitungan, relawan juga melaporkan berita-berita singkat terkait kondisi dan proses pemilu di lapangan. Berita itu dikirimkan kepada pusat pengolahan data Pusat Penelitian dan Pengembangan RRI untuk ditampilkan dalam bentuk berita singkat di laman RRI.
Kepala Seksi Media Baru LPP RRI Andi Permadi mengatakan, hitung cepat RRI didukung oleh perangkat teknologi canggih. Semua relawan akan terpantau keberadaannya. Sistem pengiriman laporan dari para relawan menggunakan aplikasi khusus yang dilengkapi dengan global positioning system (GPS).
”Hitungan perolehan suara setiap TPS sangat akurat karena aplikasi telah dilengkapi dengan data detail jumlah pemilih. Begitu relawan salah memasukkan data, sistem akan langsung menolak,” kata Andi.
Selain hitung cepat, sebelum pemilu RRI juga menyiarkan berbagai macam sosialisasi pemilu serta kampanye setiap partai politik. (ABK)
Sumber: Kompas, 12 Mei 2014