Ribuan Program Studi Belum Terakreditasi

- Editor

Selasa, 8 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi belum tuntas dalam menjamin mutu program studi dan lembaga di perguruan tinggi. Hingga kini masih ada ribuan institusi dan program studi yang belum kelar diakreditasi.

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi per Oktober 2015 mencatat ada 4.306 perguruan tinggi (PT) yang terdiri dari 5 akademi komunitas, 1.086 akademi, 228 politeknik, 2.340 sekolah tinggi, 134 institut, dan 513 universitas. Adapun jumlah program studi (prodi) tercatat lebih dari 20.373 prodi. Namun, baru 18.848 prodi dan 852 institusi yang terakreditasi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Untuk akreditasi prodi, 53 persen termasuk peringkat A dan B. Untuk institusi, 68,78 persen institusi terakreditasi C. Lembaga yang terakreditasi A berjumlah 26 PT (3 persen). Pencapaian akreditasi didominasi kampus negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dalam Pertemuan Tahunan 2015 bertajuk “Membangun Komitmen dalam Penguatan Sistem Akreditasi Nasional Menuju Pendidikan Tinggi Bermutu” di Jakarta, Senin (7/12), mengatakan, penyelesaian akreditasi dilakukan bertahap karena keterbatasan anggaran. Namun, pembentukan lembaga akreditasi mandiri (LAM) diharapkan dapat mempercepat proses itu.

“Akreditasi dilaksanakan untuk menjamin kualitas. Untuk membantu percepatannya, BAN-PT akan mendorong pembentukan LAM PT dan mengawasinya,” kata Nasir.

Menurut Ketua BAN-PT Mansyur Ramly, baru satu LAM PT yang sudah ada, yakni di bidang kesehatan. Sejak 2015, sekitar 3.000 prodi kesehatan diakreditasi LAM-PT Kesehatan. (ELN)
————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Desember 2015, di halaman 12 dengan judul “Ribuan Program Studi Belum Terakreditasi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB