Reaktor Daya Eksperimen Akan Diuji Amdal

- Editor

Kamis, 17 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsorsium Indonesia-Jerman merampungkan tahap pra-proyek studi kelayakan pendirian Reaktor Daya Eksperimen atau RDE di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. Mulai Januari 2016, studi analisis dampak lingkungan dan evaluasi keselamatan dilakukan untuk mendapat izin pendirian reaktor riset.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Wisnubroto memaparkan hal itu, Rabu (16/12) di Jakarta, terkait penyerahan dokumen konsep desain dan kelayakan lokasi RDE. Penyusunan dokumen itu dilakukan selama 7 bulan oleh Kogas dan Rekayasa Industri, perusahaan nasional, bersama Nukem, perusahaan Jerman. Mayoritas saham Nukem milik Rosatom, perusahaan energi nuklir Rusia.

Survei penyusunan konsep itu meliputi investigasi calon tapak dengan berbagai aspek studi, yakni kegempaan, kegunungapian, geoteknik dan fondasi, meteorologi, hidrologi, kejadian akibat kegiatan manusia, demografi, tata guna lahan, dan tata ruang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahap selanjutnya ialah pengurusan izin amdal oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun izin keselamatan ditangani Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Studi kelayakan itu juga untuk melihat keekonomian reaktor. “Proses ini selesai akhir tahun depan,” ucap Djarot.

Jika ada izin itu, pendirian reaktor mini berkapasitas 10 megawatt itu bisa dimulai pada 2017. “Ini tak bisa dipastikan karena di antaranya komitmen pemerintah dan izin pakai lahan,” ujarnya.

Reaktor itu akan dibangun di kawasan Puspiptek Serpong, yang dikelola Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pembangunan di kawasan itu disetujui Menristek dan Dikti. “Program PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir) belum ada sinyal dari Presiden,” ucapnya.

Pembangunan reaktor mini demi mendorong penguasaan teknologi, pengoperasian PLTN generasi maju, dan manajemen proyeknya. Sebagai reaktor daya, RDE memakai teknologi pembangkit generasi ke-4, menghasilkan elemen bakar dan daya panas. “Pembangkit itu bisa jadi reaktor multiguna. Selain menghasilkan listrik, juga produksi hidrogen, desalinasi, dan pencairan batubara,” kata Sekretaris Utama Batan Taswanda Taryo.

Reaktor generasi itu punya sistem yang bisa memperbaiki diri sendiri. Sekali sistem dinyalakan, bahan bakar tak diganti sampai habis masa pakai 60-80 tahun. Pembangkit memakai teknologi Rusia, yang berpengalaman lebih dari 70 tahun membangun PLTN. Dengan efisiensi 30 persen, volumenya lebih sedikit dibandingkan generasi terdahulu tetapi lebih berdaya guna.

Pendanaan proyek diharapkan dari pihak Rusia dengan pola pengelolaan bangun guna milik (BOO). Pembangunan reaktor tersebut harus memenuhi syarat dari Bapeten, dan berlisensi dari negara pembuat. Dana APBN diusulkan sebagai pendamping.(YUN)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Desember 2015, di halaman 14 dengan judul “Reaktor Daya Eksperimen Akan Diuji Amdal”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB