Pulau Bakut Jadi Pusat Konservasi Bekantan

- Editor

Minggu, 11 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ancaman pada kelestarian bekantan (Nasalis larvatus), primata endemik Kalimantan, sangat besar karena mayoritas bekantan ada di luar kawasan konservasi. Untuk melindungi bekantan dari kepunahan, kawasan konservasi Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dijadikan pusat konservasi bekantan.

Data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel menunjukkan, populasi bekantan di Kalsel pada 2007 diperkirakan 5.010 ekor.

“Populasinya cenderung turun akibat deforestasi dan alih fungsi hutan, perburuan, perdagangan satwa, serta kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala BKSDA Kalsel Lukito Andi seusai pelepasliaran bekantan di Pulau Bakut, Barito Kuala, Kamis (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk itu, kata Lukito, pihaknya berupaya meningkatkan populasi bekantan di kawasan konservasi sebesar 10 persen dalam waktu lima tahun. Saat ini, jumlah bekantan di 10 kawasan konservasi di Kalsel ada 526 ekor. Sebanyak 325 ekor di antaranya di empat kawasan konservasi di Barito Kuala, yakni Pulau Bakut, Pulau Kembang, Pulau Kaget, dan Kuala Lupak.

83580a800a4048f99277b44299b40f72KOMPAS/JUMARTO YULIANUS–Bekantan (Nasalis larvatus) berumur sekitar dua tahun mengambil makanan sebelum dilepasliarkan di kawasan konservasi bekantan di Pulau Bakut, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (8/10). Bekantan itu dievakuasi dari habitatnya yang terbakar di Sungai Rutas, Kabupaten Tapin.

“Kami menjadikan Pulau Bakut sebagai pusat pengembangbiakan bekantan di Kalsel, di samping kawasan konservasi yang lain,” tuturnya.

Pulau Bakut di tengah Sungai Barito, di bawah Jembatan Barito yang membentang sepanjang 1 kilometer lebih. Pulau seluas 18,70 hektar itu sekitar 15 km barat Kota Banjarmasin.

Ketua Komunitas Sahabat Bekantan Indonesia Amalia Rezeki mengatakan, upaya pelestarian bekantan, fauna maskot Provinsi Kalsel itu, perlu dukungan dan peran serta para pihak.

“Untuk itu, kami siap menjadi mitra penyelamatan bekantan,” katanya.

Andar Titi Lestari, External Relation PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI Kalimantan, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh pelestarian bekantan di Pulau Bakut. Pertamina fokus membantu dua kegiatan, yaitu penyelamatan dan rehabilitasi bekantan. (JUM)
————————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Oktober 2015, di halaman 13 dengan judul “Pulau Bakut Jadi Pusat Konservasi Bekantan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB