Gerakan masyarakat sebagai konsumen untuk meminta produk ramah lingkungan dinilai berperan penting menjamin keberlangsungan planet Bumi. Langkah global itu akan mendorong produsen menerapkan prinsip keberlanjutan dan pemerintah menjamin regulasi serta iklim yang mendorong hal itu.
“Populasi masyarakat dunia kini 7 miliar jiwa yang berperilaku seperti punya 1,5 bumi. Ini membuat kita kehabisan sumber daya alam milik anak cucu generasi mendatang,” kata Retno Utaira Pantouw, Direktur Keuangan WWF Indonesia, Jumat (5/6), di Jakarta, dalam keterangan pers diskusi dan peluncuran gerakan #BeliYangBaik, bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Langkah mudah untuk memulai gerakan itu adalah bijak dalam konsumsi sehari-hari. Dalam kampanye bertajuk #BeliYangBaik, WWF Indonesia mengajak warga agar teliti memilih produk yang dibeli. Salah satunya, memastikan produk itu dihasilkan dengan cara benar dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai contoh, produk kayu dan turunannya (kertas dan tisu) bersertifikat wajib Sertifikasi Legalitas Kayu (SLK) dan bersertifikat sukarela Forest Stewardship Council. Warga juga bisa memilih produk kelapa sawit terdaftar di Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Masyarakat didorong memiliki pola konsumsi baik dan membeli produk secara cerdas dengan mempertimbangkan aspek lingkungan. Seruan ini disampaikan gerakan publik #BeliYangBaik yang dihimpun WWF Indonesia, Jumat (5/6) di Jakarta, bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.–KOMPAS/ICHWAN SUSANTO
“Konsumen punya kekuatan untuk meminta produsen menyediakan produk ramah lingkungan. Jangan ragukan kekuatan kita sebagai konsumen, pilih hanya yang bersahabat untuk kelestarian alam,” ujarnya.
Direktur Advokasi dan Komunikasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga menyatakan kampanye #BeliYangBaik mendorong gerakan warga lewat petisi daring www.change.org, mengajak produsen dan pemerintah memenuhi tuntutan itu. Pihaknya juga menghimpun restoran dan hotel di Indonesia agar jeli menerima dan mempertanyakan sumber bahan makanan laut.
“Jangan sampai kita mengonsumsi ikan yang populasinya kritis,” ujarnya. Namun, gerakan perbaikan perilaku itu tak mudah. Butuh satu generasi untuk mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat.
Nugie, penyanyi dan Duta WWF Indonesia, mengatakan, gerakan #BeliYangBaik ialah cara mudah dengan mengurangi pemakaian kantong plastik dan botol, serta memakai transportasi publik. “Gerakan kita adalah kekuatan agar produsen menyediakan produk ramah lingkungan,” katanya.
Di Istana Bogor, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan keamanan sumber daya alam jadi bagian upaya menjaga ketahanan nasional. “Harus dijaga keberlanjutannya,” ujarnya. (ICH)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Konsumen Memegang Peran Kunci”.
Posted from WordPress for Android