Perusahaan telekomunikasi di Indonesia perlu memahami perkembangan industri digital. Hal tersebut seiring dengan perubahan arah industri global yang fokus pada penggunaan teknologi digital.
Industri digital sangat erat kaitannya dengan perusahaan telekomunikasi karena keduanya berkaitan dengan teknologi. Untuk dapat berkembang di era industri digital, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menyarankan agar perusahaan telekomunikasi dapat melayani seluruh lapisan.
Layanan telekomunikasi harus merata dan dapat menjangkau berbagai wilayah di pelosok Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Telkomsel merayakan ulang tahun ke-23 di Jakarta, Senin (9/7/2018). Dalam perayaan tersebut, mereka berharap dapat meningkatkan kualitas agar dapat merespons perkembangan industri digital di Indonesia dengan baik.
”Layanan telekomunikasi harus merata dan dapat menjangkau berbagai wilayah di pelosok Indonesia,” kata Ririek dalam kata sambutan perayaan Ulang Tahun Ke-23 Telkomsel, Senin (9/7/2018), di Jakarta. Ia menambahkan, perusahaan telekomunikasi juga harus tersistem sehingga dapat membangun kualitas layanan.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Ririek Adriansyah
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dalam kata sambutannya, Rudiantara menegaskan perubahan arah industri di dunia dan Indonesia.
”Sekarang arah industri telah berubah. Perusahaan rintisan atau start up berkembang pesat melebihi perusahaan komunikasi di Indonesia,” kata Rudiantara. Ia menjelaskan, internet sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mencari pekerjaan, mengontrol pergerakan saham, sistem pembayaran daring, hingga transaksi nontunai.
Selain itu, banyak konten digital dari Indonesia yang mendunia dan diakui secara internasional. Hal tersebut menjadi peluang bagi budaya lokal untuk digali lebih dalam sehingga dapat dibawa ke tingkat internasional.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Rudiantara
Pengaruh teknologi
Dalam dialog yang dipandu oleh Najwa Shihab dan Lies Hartono atau yang dikenal dengan nama panggilan Cak Lontong, juga menghadirkan personalia Youtube (Youtuber), Bayu Eko Moekito, atau yang dikenal dengan nama Bayu Skak dan Co-Founder serta CEO Ruangguru Belva Syah Devara.
Susi mengatakan, perkembangan teknologi digital sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelautan di Indonesia, khususnya terkait dengan keterbukaan. Hal tersebut berguna untuk memantau penangkapan ikan secara ilegal.
”Masyarakat dapat melihat pergerakan kapal di laut Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dapat secara aktual menginvestigasi,” kata Susi. Ia menambahkan, kapal musuh telah dilengkapi dengan teknologi yang canggih. Oleh karena itu, untuk melawannya juga diperlukan teknologi yang canggih juga.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Susi Pudjiastuti
Arief menyarankan perbaikan kualitas pada teknologi dan regulasi agar sebuah industri dapat berkembang. Ia menjelaskan pengaruh teknologi digital dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Pada 2017, pariwisata Indonesia tumbuh hingga 26 persen berkat penggunaan teknologi digital.
”Sekitar 70 persen masyarakat mencari informasi terkait wisata dengan menggunakan teknologi digital,” kata Arief. Pada umumnya, masyarakat mencari informasi melalui perusahaan layanan web, seperti Google dan Baidu.
Sekitar 70 persen masyarakat mencari informasi terkait wisata dengan menggunakan teknologi digital
Selain teknologi, regulasi juga berpengaruh pada pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia. Ia mencontohkan, ketika pemerintah memberlakukan bebas visa bagi wisatawan, maka banyak orang akan berbondong-bondong datang ke Indonesia sehingga pemasukan bagi masyarakat Indonesia pun bertambah.
Arief mengatakan, regulasi yang terlampau banyak akan menghambat pertumbuhan industri di Indonesia. Oleh karena itu, jangan merespons sebuah tantangan dengan pemberlakuan regulasi yang terlalu mengikat.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Arief Yahya
Berkarya
Penggunaan teknolgi digital juga memudahkan setiap orang untuk berkarya dan mengekspresikan dirinya. Bayu misalnya, ia dapat memanfaatkan Youtube untuk membagikan video kreasinya. Dari karyanya tersebut, Bayu dapat meraup keuntungan yang besar.
Ia pun dapat mengekspresikan dirinya dengan menggunakan budaya lokal. Sebagian besar video yang dibuat Bayu menggunakan bahasa Jawa. Namun, Bayu tetap memberikan penjelasan dengan menggunakan bahasa Indonesia agar penonton dapat mengerti maksud dari pesan yang ingin ia sampaikan.
Tujuan dari penggunaan bahasa Jawa tersebut untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal dan membawanya ke tingkat nasional. Meski demikian, kebinekaan harus tetap dijaga.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Bayu Eko Moekito
Melalui teknologi digital, masyarakat juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, seperti yang dilakukan Belva. Melalui karyanya, ruangguru.com, ia dapat memiliki murid sebanyak 8,6 juta dan 150.000 guru dalam waktu tiga tahun.
Belva melihat perubahan cara belajar orang pada masa sekarang. Ia menjelaskan, ketika masih kuliah di Amerika Serikat, ia melihat banyak orang belajar menggunakan gawai. Hal tersebut berbanding terbalik dengan situasi di Indonesia.
Ia menemukan banyak guru, bahkan kepala sekolah yang gagap teknologi. Akibatnya, murid-murid di Indonesia pun banyak yang ketinggalan informasi sehingga kalah bersaing dengan orang luar negeri.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Belva Syah Devara
Melalui teknologi digital, Belva ingin memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. ”Setiap orang Indonesia berhak mendapatkan pendidikan. Mereka dapat belajar di mana saja dengan pendampingan guru,” ujar Belva.
Ruangguru yang didirikan oleh Belva memfasilitasi murid agar dapat belajar menggunakan teknologi digital yang sehari-hari dipakai. Melalui gawainya, mereka dapat mengerjakan latihan soal dan menonton video pembelajaran.–PRAYOGI DWI SULISTYO
Sumber: Kompas, 10 Juli 2018