Perusahaan Rintisan, Milenial Menyukai Inovasi

- Editor

Jumat, 23 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Generasi milenial tertarik bekerja di perusahaan rintisan atau startup karena lebih fleksibel. Mereka menyukai kebebasan untuk berinovasi dan mengembangkan bakatnya.

Fleksibilitas tersebut didapatkan dari waktu dan suasana bekerja yang dirasakan oleh milenial. Aturan perusahaan yang kaku membuat mereka menjadi terkekang dan cepat bosan.

Vania Alfitri (26), Quality Assurance Engineer of Go-Jek menuturkan, tertarik bekerja di perusahaan rintisan karena diberikan kebebasan untuk berinovasi. Sebelumnya, ia bekerja di bank dan memilih mengundurkan diri karena merasa terkekang dengan aturan standar perusahaan, meskipun penghasilannya di Go-Jek lebih kecil dibandingkan ketika bekerja di bank.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PRAYOGI DWI SULISTYO UNTUK KOMPAS–Ruang rekreasi kantor Go-Jek di Jakarta, Kamis (22/2). Milenial tertarik bekerja di perusahaan rintisan karena lebih fleksibel.

“Di Go-Jek, saya diperkenalkan dengan teknologi terbaru dan diberikan kebebasan dalam mengembangkan fitur yang lebih modern,” kata Vania ketika ditemui di kantor Go-Jek, Jakarta, Kamis (22/2). Menurut Vania, perusahaan yang sudah mapan cenderung tidak mau mengambil risiko. Perusahaan tersebut tidak terbuka pada perkembangan teknologi.

PRAYOGI DWI SULISTYO UNTUK KOMPAS–Vania Alfitri (26), Quality Assurance Engineer of Go-Jek

“Saya merasa tertantang ketika bekerja di perusahaan rintisan karena harus menghasilkan gagasan baru,” kata lulusan Oregon State University, Amerika Serikat tersebut. Meskipun diberikan kebebasan, Vania tetap diberikan target yang tinggi. Hal tersebut tidak ia temukan ketika bekerja di bank yang sering ada waktu luang.

Untuk mengurangi rasa jenuh akibat tekanan pekerjaan tersebut, pekerja Go-Jek menyempatkan diri bermain. Di kantor Go-Jek, terdapat fasilitas bermain dan olahraga.

Generasi milenial lahir dan tumbuh dewasa ketika teknologi komunikasi serta informasi berkembang. Mereka tertarik untuk berproses, multitasking, dan ingin memperoleh hasil dengan cepat (Kompas, 5/1).

Cindy Lim (26), Senior User Interface/User Experience Designer of PicMix tertarik bekerja di perusahaan rintisan karena keinginannya mempelajari sesuatu yang baru. Selain bekerja sebagai desain grafis sesuai dengan jurusan pendidikannya, yaitu Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan, ia juga belajar pemrograman untuk mengembangkan PicMix. Ia tertarik dengan teknologi digital karena sesuai dengan perkembangan zaman.

ARSIP PRIBADI–Cindy Lim (26), Senior User Interface/User Experience Designer of PicMix

Sebelum di PicMix, Cindy pernah bekerja di lembaga pendidikan. Ia merasa jenuh dengan aturan yang ditentukan pihak perusahaan karena terasa monoton. Di perusahaan rintisan, ia mendapatkan fleksibilitas dalam bekerja dan mengedepankan kerja sama tim. Ketika mengalami kesulitan, ia dapat bertanya pada mentornya.

Sebagai seorang desain grafis, Cindy tertantang untuk mengembangkan desain sesuai dengan perkembangan zaman. Ia pun harus mengeluarkan ide baru yang belum ada pada perusahaan rintisan lainnya.

Mereka mengaku tertarik bekerja di perusahaan rintisan karean sosok pendiri perusahaan tersebut. Mereka ingin belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan minat serta bakat yang dimiliki.

Terkekang
Salah satu alasan mereka tertarik bekerja di perusahaan rintisan karena tidak ingin terkekang. Menurut Vania, milenial tidak suka dengan aturan yang mengekang. Hal tersebut akan membuatnya berontak.

Milenial suka kebebasan untuk bereksperimen dengan sesuatu yang baru. Menurut Rama Mamuaya, CEO DailySocial.id, milenial menyukai fleksibilitas dalam bekerja. Namun, mereka juga tetap diberikan keamanan dalam bekerja, gaji, jabatan, dan jenjang karir yang jelas.

PRAYOGI DWI SULISTYO UNTUK KOMPAS–CEO DailySocial.id Rama Mamuaya

Rama mengatakan, perusahaan rintisan butuh talenta yang inovatif, kreatif, dan memiliki inisiatif yang tinggi. “Milenial harus dikontrol dalam bekerja, penggunaan teknoogi komunikasi dalam bekerja, dan diberikan jam kerja yang fleksibel,” kata Rama. (DD08)

Sumber: Kompas, 23 Februari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB