Perlu Inovasi Pendidikan dalam Tridarma, Bekali dengan Ketrampilan Modern

- Editor

Kamis, 11 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan mutu lulusannya di tengah prioritasnya dalam menjalankan tridarma, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Pada era industri 4.0, sumber daya manusia yang dihasilkan harus dibekali dengan berbagai keterampilan modern agar siap menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti) Ismunandar, Rabu (10/4/2019) di Jakarta, menyampaikan, perguruan tinggi harus mampu menghadapi globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era industri 4.0.

DOKUMENTASI UNIVERSITAS DAN AKADEMI SEKRETARI BUDI LUHUR–Situasi acara Wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Universitas dan Akademi Sekretari Budi Luhur di Jakarta, Rabu (10/4/2019). Dalam kegiatan tersebut sebanyak 765 orang menjadi peserta wisuda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di samping itu, kontribusi ide bagi masyarakat serta tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan yang kompeten juga tidak boleh dikesampingkan. “Perguruan tinggi dituntut untuk terus menggali seluruh potensinya untuk dimanifestasikan jadi prioritas tridarma yang tepat sasaran,” ujarnya.

Ismundanar berbicara dalam acara wisuda magister, sarjana, dan ahli madya Universitas dan Akademi Sekretaris Budi Luhur di Jakarta, Rabu. Dalam kegiatan tersebut sebanyak 765 orang menjadi peserta wisuda.

KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Ismunandar

Selain itu, literasi baru yang diperlukan dalam era revolusi industri berbasis digital ini juga harus dipastikan sudah diajarkan pada mahasiswa. Literasi tersebut adalah literasi data, teknologi, dan manusia.

Ismunandar mengatakan, literasi data adalah kemampuan untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan data raksasa di dunia digital. Literasi teknologi diperlukan untuk memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi seperti kecerdasan buatan, prinsip teknik, dan coding. Sementara, literasi manusia diajarkan agar mahasiswa tetap bisa berperan dengan baik di lingkungannya, baik melalui cara berkomunikasi maupun berkemanusiaan.

“Robot mungkin bisa menggantikan banyak tugas manusia tetapi manusia masih bisa lebih fleksibel terampil, dan berpikir di luar algoritma. Manusia juga memiliki empati dan kecerdasan emosional yang tidak dimiliki robot,” katanya.

Para pencari kerja menunggu giliran wawancara kerja dalam Bursa Kerja yang digelar Kementerian Tanaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (5/9). Menururt data Badan Pusat Statistik angka pengangguran hingga saat ini mencapai 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja sebanyak 118,19 juta orang.
Kompas/Hendra A Setyawan (HAS)
05-09-2014

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)–Para pencari kerja menunggu giliran wawancara kerja dalam Bursa Kerja yang digelar Kementerian Tanaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro menuturkan, berbagai penyesuaian telah dilakukan dalam pembelajaran di Universitas Budi Luhur untuk menghadapi tantangan di era digitalisasi. Salah satunya dilakukan dengan menerapkan pembelajaran elektronik atau e-learning. Metode ini dijalankan secara fleksibel oleh dosen dan mahasiswa tanpa terikat tatap muka secara langsung.

“Dalam penerapannya kami terus evaluasi agar sistem ini tetap efektif tanpa mengurangi esensi pembelajaran yang diterima mahasiswa. Sampai saat ini, cara ini ternyata justru membantu mahasiswa untuk lebih aktif bertanya karena suasana tidak kaku seperti di ruang kelas,” ujarnya.

Kasih menambahkan, meski penyesuaian dengan kemajuan teknologi terus dikembangkan, nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial perguruan tinggi kepada masyarakat tidak boleh dilupakan.

Perguruan tinggi harus hadir secara nyata di tengah masyarakat, mulai dari lingkungan sekitar kampus sampai lingkungan secara nasional. “Itulah mengapa visi kami harus sampai menyejahterakan masyarakat,” ucapnya.–DEONISIA ARLINTA

Editor PASCAL S BIN SAJU

Sumber: Kompas, 10 April 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB