Operator-operator seluler di Indonesia saat ini sangat berharap agar teknologi 4G LTE (long term evolution) yang digdaya (powerful) dapat segera diadopsi secara meluas ke seluruh negeri sehingga pengguna mendapatkan layanan berkualitas tinggi.
Para operator sudah siap mencoba jaringan, membangun perangkat 4G, dan mengoperasikan teknologi 4G. Jika semangat itu tetap dijaga para operator, penetrasi 4G LTE di Indonesia akan lebih cepat.
Evolusi dari 2G ke 3G lebih sulit dibandingkan dengan evolusi dari 3G ke 4G. Sebab, kini lebih dari 90 persen gedung sudah ter-cover 3G. Shannedy Ong, Country Manager Qualcomm Technologies Inc Wilayah Indonesia, optimistis dan sangat yakin evolusi dari 3G ke 4G akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan evolusi dari 2G ke 3G.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kapan teknologi 4G bisa diimplementasikan? Itu sangat bergantung pada hasil pembicaraan dengan pemerintah. Qualcomm, perusahaan teknologi jaringan 3G, 4G, dan generasi nirkabel global, selama ini bekerja sama dengan operator dan vendor di Indonesia. Perusahaan yang sejak 1985 memengaruhi evolusi komunikasi digital dan teknologi mobile itu akan membantu operator seluler membawa ekosistem ini ke pasar di Indonesia agar penetrasi 4G bisa berjalan mulus pula.
Dalam percakapan dengan sejumlah media Asia, termasuk Kompas, di sela-sela Qualcomm 3G/LTE Summit di Hotel The Ritz-Carlton Hongkong, pertengahan September 2015, Shannedy Ong mengemukakan, operator di Indonesia, Telkomsel, XL, Indosat, dan Smartfren, merilis 4G/LTE sehingga pengguna gawai menikmati layanan lebih luas, lebih cepat, dan lebih stabil.
Qualcomm bekerja sama dengan original equipment manufacturer (OEM) untuk memastikan dari sisi gawai bahwa ekosistem 4G LTE bisa berjalan. OEM diharapkan menciptakan produk gawai berteknologi 4G LTE yang terjangkau. Sejumlah OEM yang sudah siap di antaranya Lenovo, Asus, Xiaomi, Oppo, Sony, LG, dan juga Polytron sebagai produk lokal Indonesia.
KOMPAS/ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA–Peter Carson, Senior Director of Marketing Qualcomm Incorporated, menjelaskan tentang Snapdragon 820 dengan modem X12 LTE di Qualcomm 3G/LTE Summit di The Ritz-Carlton Hongkong, Selasa (15/9) sore.
Gawai-gawai berbasis 4G LTE sebaiknya juga bisa digunakan di jaringan 2G dan 3G. Dengan demikian, pengguna gawai 4G dapat dengan mudah berpindah ke teknologi antarmuka yang berbeda di daerah yang berbeda pula.
Teknologi 4G LTE tak sekadar berkecepatan tinggi, tetapi membuat gawai-gawai yang diproduksi OEM kaya fitur, memanjakan penggunanya menikmati video dan musik streaming, juga gaming, serta mengunduh dalam waktu singkat. “Jelas ini memberikan pengalaman berbeda kepada para pengguna. Kecepatan tinggi hanya satu aspek,” kata Mastosh Malhotra, Senior Director, Business Development Qualcomm Technologies Inc.
Qualcomm LTE Summit, Selasa (15/9) dan Rabu (16/9), di The Ritz-Calton Hongkong, diikuti ratusan peserta dari sejumlah perusahaan teknologi di dunia. Acara tahunan ini menjadi ajang bagi Qualcomm dan mitra-mitranya unuk menggelar diskusi yang mengupas perkembangan dan tren terbaru ekosistem mobile.
Snapdragon 820
Salah satu produk unggulan Qualcomm adalah prosesor Snapdragon yang mendukung kecepatan spektakuler, keunggulan grafis memukau, dan daya tahan baterai lebih lama pada perangkat mobile. Sampai saat ini, lebih dari satu miliar perangkat mobile didukung prosesor Snapdragon.
Di Hongkong, Qualcomm merilis prosesor terbaru Snapdragon 820 yang merupakan prosesor bergerak paling digdaya yang pernah diciptakan Qualcomm.
Cristiano Amon, Executive Vice President dan Co-President Qualcomm Technologies, mengatakan, prosesor Snapdragon 820 menampilkan terobosan teknologi LTE dan Wi-Fi. Dari sisi LTE, terdapat modem X12 terbaru dan terintegrasi. “Belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Amon.
Dalam jaringan yang kompatibel, Snapdragon 820 dengan modem X12 LTE merupakan prosesor bergerak yang mendukung banyak hal.
Pertama, Cat atau Kategori 12 LTE dengan kecepatan mengunduh di atas 600 Mbps atau 33 persen lebih cepat daripada jika menggunakan modem X10 LTE Snapdragon 810 yang hanya mendukung Cat 9 LTE (450 Mbps). Mengapa? Pengguna mendapatkan file besar untuk diunduh dari tempat penyimpanan awan (cloud storage), video dengan resolusi tinggi untuk di-streaming. Qualcomm membantu pengguna melakukan itu dengan lebih cepat dan lebih halus (smooth).
Kedua, Cat atau Kategori 13 LTE dengan kecepatan uplink atau unggah hingga 150 Mbps, tiga kali lipat dibandingkan dengan kemampuan unggah X10 LTE Snapdragon 810. Snapdragon 820 didesain untuk membantu pengguna mengambil foto dan video, lalu membaginya dengan lebih cepat. Pengguna membutuhkan bandwidth uplink yang tinggi untuk menampilkan broadcast Periscope, misalnya. Prosesor ini membuat pengguna mengunggah dengan kecepatan hingga 150 Mbps.
Ketiga, LTE in Unlicensed (LTE-U) atau LTE di spektrum tak berlisensi buat penggunaan teknologi komunikasi radio 4G LTE di spektrum tak berlisensi seperti pita 5 GHz yang digunakan peralatan Wi-Fi 2 band.
Snapdragon 820, kata Amon, memberikan jawaban atas harapan para pengguna, mendukung kecepatan Wi-Fi dua pertiga lebih cepat di kawasan ramai, seperti bandara-bandara, perkantoran, atau bahkan rumah (dengan banyak ponsel pintar dan tablet menghabiskan bandwidth setiap malam di rumah Anda).
Snapdragon 820 mendukung Wi-Fi terkini 802.11ad berkecepatan multi-gigabit. Dengan kecepatan itu, Anda melakukan video stream 4K Ultra HD multiple tanpa terhenti, screen mirroring instan ke televisi, juga membuat cadangan foto-foto di kamera ke jaringan penyimpanan dalam hitungan detik.
Pengisi daya
Dalam acara tahunan di Hongkong itu, Qualcomm juga memperkenalkan teknologi pengisi daya cepat (fast charging), yaitu Quick Charge 3.0. Ini generasi ketiga Quick Charge, yang empat kali lebih cepat dibandingkan dengan pengisi daya konvensional. Quick Charge 3.0 didesain dua kali lebih cepat daripada Quick Charge 1.0 dan 38 persen lebih cepat ketimbang Quick Charge 2.0.
Qualcomm juga memperkenalkan dua prosesor baru Snapdragon 430 dan Snapdragon 617 yang canggih dalam konektivitas dan multimedia pada gawai menengah. Qualcomm tampaknya mendengarkan keinginan konsumen, yang menginginkan produk terbarunya meningkatkan performa kamera, mempercepat konektivitas, dan memperpanjang usia baterai.–ROBERT ADHI KSP
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Oktober 2015, di halaman 28 dengan judul “Kebutuhan Akan 4G LTE untuk Percepat Penetrasi di Indonesia”.