Penggunaan Hasil Riset Rendah

- Editor

Selasa, 2 Desember 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemanfaatan hasil riset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian masih sangat rendah. Baru sekitar 10 persen hasil riset yang bisa dikomersialkan.


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, potensi riset dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus bisa bermanfaat untuk masyarakat. Untuk itu, kendala-kendala dalam mengaplikasikan dan mengomersialkan hasil riset ke dunia usaha harus diatasi. Hal itu diungkapkan Nasir dalam acara Temu Bisnis dan Pameran Inovasi yang digelar Universitas Indonesia (UI) di Jakarta, Senin (1/12).

Adakan pertemuan
Nasir mengatakan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan memfasilitasi pertemuan peneliti dengan dunia usaha. Kesempatan itu juga dipakai untuk memamerkan 721 hasil penelitian dalam kurun 2008-2014 yang berpotensi untuk dimanfaatkan dunia usaha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pejabat Rektor UI Bambang Wibawarta menyampaikan, UI mencoba mempertemukan peneliti, dunia usaha, dan pemerintah daerah. Pertemuan itu untuk memperkenalkan hasil riset UI yang sudah mendapat hak paten dan berpotensi untuk diproduksi. UI yang memiliki 50.000 mahasiswa dan 3.500 dosen berpotensi menghasilkan riset yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

”Perlu upaya sistematis, terarah, payung hukum, atau kebijakan untuk mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan riset di perguruan tinggi,” kata Bambang.

Mengacu data Indeks Kompetitif Global, indikator inovasi di Indonesia meningkat. Namun, indikator kesiapan teknologi sangat rendah. ”Artinya, banyak riset yang dilakukan, tetapi belum dimanfaatkan,” ujar Bambang.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Kabinet Indonesia Bersatu II) Dahlan Iskan mengatakan, banyak penelitian yang mirip di sejumlah perguruan tinggi. Oleh karena itu, kolaborasi juga dapat dilakukan di antara perguruan tinggi. Selain itu, perguruan tinggi juga mesti membuka diri untuk menerima masukan dari dunia usaha mengenai penelitian yang dibutuhkan dan berskala komersial.

Direktur Utama Jasa Raharja Budi Setyarso mewakili dunia usaha mencontohkan, perusahaan yang dipimpinnya membutuhkan penelitian terkait upaya menurunkan kecelakaan lalu lintas sebagai pencegahan. Untuk itu, kerja sama dengan perguruan tinggi yang dapat membantu kebutuhan itu mulai dijalin. (ELN)

Sumber: Kompas, 2 Desember 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB