Pengguna Internet Belum Sadar Ancaman Siber

- Editor

Jumat, 24 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemkominfo: Registrasi Kartu Untungkan Pengguna
Aktivitas siber yang meningkat diikuti pula dengan ancamannya. Untuk mengatasi itu, kesadaran dari pengguna internet dibutuhkan untuk memperkecil kemungkinan kejahatan siber. Peran pemerintah dalam mengawasi pun menjadi lebih mudah.

”Kesadaran pengguna akan keamanan siber itu yang pertama kali harus dilakukan. Pasti di sini jarang mengganti sandi rekening bank dan e-mail kan?” ujar Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen Aptika Kemkominfo) Samuel Abrijani, Kamis (23/11), saat berbicara kepada penonton dalam acara Lintas Teknologi Solutions Day di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan.

Penggantian sandi rekening secara berkala sangat penting. Hal itu mengurangi potensi peretasan ataupun tindakan kriminal digital lain melalui perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, Samuel menilai, penggantian sandi rekening secara berkala sangat penting. Hal itu mengurangi potensi peretasan ataupun tindakan kriminal digital lain melalui perbankan.

Selain rekening, penting juga untuk membersihkan cache atau file sementara yang tersimpan di gawai ataupun perangkat digital lain. Menurut Samuel, cache yang tidak dihapus bisa membuat peretas dengan mudah masuk dan mencuri data pribadi.

Untuk itu, kesadaran pengguna sebetulnya sangat penting untuk mengurangi potensi tindak kriminal pada dunia siber. ”Demi membantu pemerintah dan keamanan diri sendiri,” ujar Samuel.

Pentingnya peran pengguna sangat signifikan dinilai Samuel. Apalagi jumlah penggunaan internet sangat tinggi. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia pada 2016, sebanyak 132, 7 juta orang di Indonesia sudah menggunakan internet. Jumlah itu, 51 persen dari total penduduk.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Fadil Imran memberikan paparan tentang keamanan siber.

Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Fadil Imran, peningkatan penggunaan internet diikuti oleh ancamannya. Pada tahun ini, sudah ada 149 kasus pencurian data digital. ”Itu baru pelaporan. Pasti masih banyak selain ini. Ancaman keamanan siber sangat nyata,” ujarnya, Kamis.

Pada tahun 2017, sudah ada 149 kasus pencurian data digital. Itu baru pelaporan. Pasti masih banyak selain ini. Ancaman keamanan siber sangat nyata.

Oleh karena itu, Fadil menyarankan masyarakat aktif dalam melakukan pelaporan apabila terjadi tindak pidana digital. Menurut dia, masih banyak perusahaan yang menyembunyikan gangguan dari peretas. ”Mungkin dia pikir akan semakin ketahuan celahnya nanti. Padahal, mereka punya hak apabila ingin kasus tidak dibuka ke publik,” katanya.

Registrasi kartu
Pengguna kartu seluler yang belum meregistrasikan identitasnya ditunggu sampai Februari 2017. Menurut Kemkominfo, registrasi tidak bermaksud untuk melacak keberadaan masyarakat, tetapi untuk kenyamanan dan keamanan pengguna.

Menurut Samuel, kemajuan teknologi akan membuat kartu seluler langsung berkaitan dengan alat transaksi nontunai menjadi alat pembayaran. Jika untuk membayar, akan ada uang di dalamnya. Maka, sangat mungkin terjadi tindak pidana kriminal. ”Seandainya uang dicuri dan tidak terdaftar identitas, akan sulit memprosesnya. Kami melindungi pengguna,” katanya.

Pada dua hari sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengatakan, registrasi bisa membantu polisi mengusut kejahatan siber. Menurut dia, polisi bisa lebih cepat menangkap pelaku anonim.

Rudiantara mengumumkan, 68 juta orang sudah mendaftarkan per 31 Oktober 2017. Jika sampai batas akhir tidak mendaftar, nomor seluler akan langsung diblokir Kemkominfo.

Kasubnit 2 Subdit 3 Tactical Support Bareskrim Ajun Komisaris Grawas Sugiharto mengatakan, registrasi identitas sangat penting. Sebab, modus kejahatan melalui pesan singkat sudah sangat banyak, seperti kasus ”mama minta pulsa”.

Menurut Grawas, registrasi adalah ide yang bagus. ”Yang tidak mau pasti menyembunyikan identitasnya. Biasanya pelaku penipuan yang memakai data palsu pada pendaftaran,” katanya. (DD06)

Sumber: Kompas, 23 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB