Pengelolaan Rawa Gambut secara Integral Perlu Didorong

- Editor

Sabtu, 9 Januari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengelolaan hutan rawa gambut secara integral perlu didorong untuk mencegah berulangnya kebakaran, mendukung konservasi, dan memberi manfaat, baik ekonomi maupun sosial, bagi masyarakat lokal. Ekowisata pun bisa dikembangkan dan jadi daya tarik wisatawan mancanegara.

“Pengelolaan integral akan fokus merestorasi gambut di Blok C (eks pengelolaan lahan gambut sejuta hektar) di Pulang Pisau (Kalteng). Caranya, memberi dukungan teknis, pendampingan, dan pembuatan sekat kanal,” kata Chief of Party Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) LESTARI Reed Merril. Itu disampaikan saat penandatanganan kerja sama taman nasional antara Amerika Serikat dan Indonesia, Kamis (7/1) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Program pengelolaan kebakaran hutan terintegrasi pada proyek USAID LESTARI juga memperhatikan manfaat bagi warga lokal. “Dengan menanam karet, warga akan menjaga kebunnya dari kebakaran dan bisa menjual karet 1-2 ton per minggu dalam KUBK (kelompok usaha bersama karet),” kata Reed.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator Lanskap Katingan-Kahayan USAID LESTARI Rosenda Chandra Kasih berharap, bersama pemerintah, strategi besar penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bisa disusun. Strategi itu akan melekat ke semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sampai tingkat desa. “Program ini vertikal dan horizontal. Kami ingin semua SKPD siaga sejak bulan-bulan rawan, pencegahan, saat terjadi kebakaran, dan pemulihan. Selama ini fokusnya hanya saat kebakaran,” ujarnya.

Kuasa Usaha Ad-Interim Kedubes AS Brian McFeeters menjelaskan, proyek USAID LESTARI itu akan berjalan selama 5 tahun dengan total dana 47 juta dollar AS. Hutan dan lahan gambut di Kalteng adalah tempat kaya karbon dan rumah bagi spesies penting dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Namun, kekayaan alam itu terancam penebangan liar, lemahnya penegakan hukum, dan kebakaran lahan. “Kami ingin bekerja sama menjawab masalah ini,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Siun Jarias mengatakan, pemerintah daerah mengapresiasi kerja sama bidang lingkungan itu asalkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga lokal. “Harapan kami, proyek USAID LESTARI bersinergi mendukung pembangunan berbasis lingkungan,” ujarnya. (DKA)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Januari 2016, di halaman 14 dengan judul “Pengelolaan secara Integral Perlu Didorong”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB