Pendidikan Jadi Kunci Bonus Demografi

- Editor

Jumat, 31 Maret 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendidikan berperan strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna memanfaatkan keuntungan bonus demografi penduduk usia produktif. Generasi muda diharapkan menopang kelanjutan perkembangan ekonomi yang tumbuh baik dalam 10 tahun terakhir.


Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam orasi ilmiah “Membangun Reputasi Perguruan Tinggi melalui Pengelolaan Sumber Daya yang Berintegritas dan Kompetitif” di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/3). Acara itu merupakan puncak kegiatan Dies Natalis Ke-52 Unnes.

Sri Mulyani mengatakan, dari sekitar 255 juta penduduk di Indonesia, penduduk usia produktif masih dominan. “Mereka, generasi muda, akan menjadi masa depan Indonesia. Sumber daya paling berharga untuk pembangunan ialah manusia,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tren pertumbuhan ekonomi 5,6 persen dalam 10 tahun terakhir, menurut Sri, harus dijaga dengan mengandalkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya beli, produktif, inovatif, dan kompetitif. Ia mengakui, tantangannya tak mudah.

Menurut Sri Mulyani, aspek teknologi menjadi hal yang diperlukan guna menjawab berbagai tantangan tersebut. Apalagi, dari berbagai kajian dan riset, sejumlah posisi pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia mulai tergantikan teknologi, termasuk robot.

Sri Mulyani menekankan, kecakapan atau soft skill menjadi hal penting dalam pembangunan SDM. “Berbeda dengan keahlian teknis yang saat ini sebagian besar digulung zaman, soft skill akan terus diperlukan. Orang yang memiliki karakter, integritas, dan mampu bekerja sama akan selalu dibutuhkan,” ujarnya.

Sri Mulyani menambahkan, terkait pendidikan, pada 2017 pemerintah mengucurkan Rp 39,8 triliun melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rp 38,7 triliun melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Rp 50,4 triliun melalui Kementerian Agama, serta Rp 12,8 triliun melalui sejumlah kementerian lain.

Perangkap kesedangan
Dalam acara terpisah, Rektor Universitas Prasetiya Mulya (UPM) Djisman Simanjuntak mengatakan, perguruan tinggi Indonesia harus mampu berperan mengeluarkan negeri ini dari perangkap kesedangan. Peran perguruan tinggi tak cukup sekadar menghasilkan lulusan yang siap bekerja, tetapi harus yang mampu berpikir kritis untuk bisa mencari pilihan-pilihan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa dan dunia.

“Puluhan tahun, negara kita bergumul untuk keluar dari perangkap negara ekonomi sedang. Sementara tetangga kita semakin banyak yang meninggalkan Indonesia,” kata Djisman dalam seminar nasional Pembaruan Pendidikan Tinggi Indonesia yang digelar UPM dan Persatuan Guru Besar Indonesia di Jakarta, Kamis.

Djisman mengatakan, perguruan tinggi (PT) perlu mereposisi dirinya, tak lagi cukup menjalankan tridarma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. “PT juga punya tanggung jawab untuk mengatalis bisnis atau perintisan usaha. Jadi, PT harus bekerja sama dengan dunia usaha.” kata Djisman. (DIT/ELN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Maret 2017, di halaman 12 dengan judul “Pendidikan Jadi Kunci Bonus Demografi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB