Pencarian Bahan Alam Anti Penyakit Infeksi

- Editor

Minggu, 6 November 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyakit infeksi masih jadi beban Indonesia di tengah meningkatnya kasus penyakit tak menular saat ini. Riset-riset untuk mengembangkan vaksin obat, atau alat diagnostik penyakit infeksi terus dilakukan para peneliti Tanah Air.

Salah satunya dilakukan unit Natural Product Medicine Research and Development (NPMRD) di Tropical Disease Centre (TDC) Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, yang mencari kandidat vaksin dengue dari bahan alam.

”Saat ini kami mengerj akan uji anti dengue untuk tanaman-tanaman obat asal Indonesia. Kami membuat ekstrak tanaman obat yang kemudian diinfeksi dengan virus dengue. Lalu secara statistik dihitung sejauh mana kemampuan penghambatan tanaman obat itu terhadap perkembangan virus dengue. Sudah sekitar setahun ini saya mengerjakan ini,” kata Siti Churrotin (27), staf peneliti di laboratorium demam berdarah dengue (DBD), Senin (31/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Unit NPMRD mengeksplorasi potensi bahan alam untuk dikembangkan sebagai obat atau vaksin penyakit infeksi, seperti demam dengue, malaria, dan influenza.”Riset masih terus dilakukan,”kata Titin,begitu panggilan Siti Churrotin. Selama riset, para peneliti di TDC juga bekerja sama dengan sejumlah peneliti muda berkebangsaan Jepang. Mereka bisa saling berbagi pengetahuan.

Direktur TDC Unair Maria Inge menilai, kini Indonesia belum mampu membuat vaksin dalam perlombaan pencarian vaksin dengue di dunia.Pengembangan vaksin dengue tak mudah karena kandidat yang dihasilkan harus efektif terhadap empat serotipe virus dengue, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.

Virus dengue unik karena serangan pertama tak terlalu berat, tetapi lalu serangan kedua bisa mematikan. Jadi penerapan vaksin pada pasien harus sangat cermat,” kata Inge.

Dalam pengembangan vaksin dengue, TDC juga bekerja sama dengan lembaga riset Australia. Akan tetapi, penelitian itu belum bisa diaplikasikan.

Meski pencarian kandidat vaksin dengue belum membuahkan hasil, sejumlah kemajuan telah dicapai TDC untuk riset penyakit infeksi lain. Misalnya, untuk malaria, para peneliti TDC memanfaatkan buah cempedak dalam modifikasi mikroskop untuk deteksi malaria, termasuk yang berbasis masyarakat .(ODY)

Sumber: Kompas, 1 November 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB