Pemerintah Buka Jalur Komunikasi Khusus dengan Telegram

- Editor

Minggu, 2 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membangun jalur komunikasi khusus dengan Telegram untuk mempermudah diskusi penanggulangan konten terorisme dan radikalisme. Namun, langkah itu tidak diikuti dengan upaya agresif lainnya, seperti meminta Telegram membangun pusat data di dalam negeri atau membuka enkripsi percakapan pribadi pengguna terkait dengan terorisme dan radikalisme.

Dalam rangka membahas hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bertemu dengan CEO Telegram Pavel Durov, Selasa (1/8), di Jakarta. Keduanya makan siang bersama, lalu berdiskusi membuka jalur komunikasi khusus di kantor Kemkominfo, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Turut hadir Dirjen Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan.

Rudiantara mengemukakan, pertemuan dengan Pavel membahas tata cara penanggulangan konten terorisme dan radikalisme. Akan tetapi, dia tidak memerinci bentuk mekanismenya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pavel mengatakan, pihaknya berkomitmen mengurangi lambannya respons permintaan penanggulangan konten terorisme dan radikalisme dari pemerintah di wilayah operasi Telegram, seperti Indonesia. Komitmen tersebut diwujudkan dengan pembangunan jalur komunikasi khusus Telegram dan Pemerintah Indonesia. Jalur khusus diwujudkan dengan semacam jajaran Telegram yang berhubungan langsung dengan pemerintah.

“Kami belum memutuskan apakah membuka kantor perwakilan atau pusat data di Jakarta. Kami berpendapat, apakah sebaiknya berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk menanggulangi konten propaganda terorisme dan radikalisme yang didistribusikan untuk publik di Telegram,” ujarnya.

Pada pertemuan dengan media tanggal 17 Juli, Semuel meminta Telegram membuka kantor perwakilan di Indonesia untuk memudahkan komunikasi pemerintah.

Sistem Telegram memungkinkan seluruh konten percakapan dienkripsi, termasuk kategori perbincangan antarpribadi. Kebijakan ini tidak akan berubah setelah pertemuan dengan Menkominfo Rudiantara. Pavel menyebutkan, jumlah pengguna Telegram di Indonesia sekitar 20 juta orang. Di tingkat global, setiap hari terdapat 600.000 pengguna baru bergabung. (MED)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Agustus 2017, di halaman 15 dengan judul “Pemerintah Buka Jalur Komunikasi Khusus dengan Telegram”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB