Penilaian PT Akademik dan Vokasi Dibuat Terpisah
Pemeringkatan dan pengelompokan perguruan tinggi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dilakukan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia.
Pada pemeringkatan tahun 2017 ini, 14 perguruan tinggi (PT) akademik dan 10 pendidikan tinggi vokasi masuk dalam kluster satu atau terbaik.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Kamis (17/8), mengatakan, pemeringkatan dan pengklusteran PT di bawah Kemristek dan Dikti mulai tahun ini dibagi dalam dua kelompok, yakni PT akademik dan PT vokasi. Di kelompok PT ada 14 PT terbaik dan di PT vokasi 10 terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pengelompokan dilakukan dalam upaya memacu peningkatan mutu PTN dan PTS secara berkelanjutan. Bagi pemerintah, informasi ini jadi pegangan untuk pembinaan agar PT meningkat kualitasnya. Adapun bagi masyarakat, ini jadi informasi mengenai kinerja PT,” ujar Nasir.
Nasir menambahkan, pemerintah juga mendorong PT Indonesia berkelas dunia dengan target masuk 500 besar dunia. Ada tiga PT Indonesia yang masuk dalam kategori ini, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.
Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Patdono Suwignjo mengatakan, indikator pemeringkatan terus diperbaiki, tergantung ketersediaan data dan urgensi indikator. “Ada perbaikan supaya pemeringkatan semakin didasarkan indikator yang baik. Pada tahun ini juga kita bedakan kelompok PT akademik dan vokasi,” ujar Patdono.
Mahasiswa asing
Dalam upaya mendorong PT untuk menuju kelas dunia, kata Patdono, penilaian juga ditambah, misalnya dengan melihat jumlah mahasiswa asing dan akreditasi program studi internasional. Prestasi mahasiswa dilihat bukan dari raihan medali semata, melainkan juga dari dukungan PT dalam menunjang kegiatan yang menghasilkan prestasi di dalam dan luar negeri.
“Pada tahun ini, pengabdian kepada masyarakat mulai dimasukkan selain penelitian. Pada tahun depan akan ditambah lagi dengan menilai inovasi yang dihasilkan PT,” ujar Patdono.
Menurut Patdono, dengan klusterisasi, bantuan hibah tidak lagi dikompetisikan secara terbuka untuk semua PT. Sebagai contoh, PT di kluster 4 dan 5 yang kualitasnya masih minim selama ini sulit dapat hibah bersaing untuk pembangunan infrastruktur atau penelitian karena polanya persaingan terbuka.
Sekretaris Jenderal Kemristek dan Dikti Ainun Na’im menambahkan, peningkatan mutu PT terus menjadi perhatian. Dukungan mulai dari peningkatan kualifikasi dosen agar lebih banyak yang doktor serta yang berjabatan fungsional guru besar dan lektor kepala terus diupayakan. Untuk itu, tata kelola PT terus diperbaiki dan didorong lewat pengelompokan tiap tahun sesuai indikator yang dikembangkan.
Nasir mengajak semua elemen PT dan lembaga penelitian bergotong royong memajukan inovasi bangsa. Sebab, dengan modal inovasi yang kuat, Indonesia akan mampu berdaya saing di tingkat regional dan global.
Masih ada problem yang harus diatasi serius, yakni kualitas sumber daya. Tenaga kerja yang ada saat ini pendidikannya rendah dan tidak terlatih, berkeahlian rendah dan menengah. Ini berpengaruh terhadap produktivitas ekonomi dan daya saing regional dan global. (ELN)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Agustus 2017, di halaman 12 dengan judul “Pemeringkatan Dorong Mutu PT”.