Peluncuran Buku; Kepercayaan Seorang Mochtar Riady

- Editor

Senin, 1 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyak orang mengatakan, komoditas perbankan adalah uang. Namun, Mochtar Riady menyadari, sesungguhnya bank adalah bisnis “jual beli” kepercayaan.

Pendiri Lippo Group ini sudah menyampaikan keyakinannya itu 35 tahun silam pada Rapat Tahunan Pengurus Perbanas, tahun 1981, sebagaimana termuat dalam buku otobiografinya, Manusia Ide.

Saat peluncuran otobiografi itu di Jakarta, Rabu (27/1), Mochtar kembali menegaskan keyakinan ini. “Sepanjang saya punya kepercayaan, saya berkualitas menjadi bankir,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai pengembangan kepercayaan itu, bank harus dikelola menjadi pusat transaksi pengusaha dan masyarakat, baik di sisi hulu, hilir, maupun perantara.

Banyak tokoh memberi kesaksian tentang sosok Mochtar, antara lain mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, serta mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia yang juga salah satu penasihat di Grup Lippo, Ginandjar Kartasasmita.

Mochtar-Riady_imamjawapos_JLewat otobiografinya, Mochtar menceritakan lima episode perjuangan hidupnya. Perjalanannya sebagai bankir dikupas dalam tiga episode, terentang selama 60 tahun. Ia berkisah tentang perjuangan dan dinamika mendirikan dan mengelola bank, mulai dari Bank Buana, Paninbank, Bank Central Asia, hingga Lippobank. Dua episode lain menggambarkan masa kecil dan pengembangan grup usaha di luar perbankan.

Perjalanan Lippo Group pada masa krisis ekonomi 1997-1998 menjadi salah satu bagian menarik. Saat peluncuran buku ini. Ginandjar, misalnya, mengisahkan bagaimana dunia korporasi di Indonesia ambruk kala itu. Sebagian perusahaan dapat bangkit dan tumbuh lebih kuat dengan bantuan pemerintah melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Namun, Mochtar Riady bangkit tanpa bantuan itu.

Lippobank adalah satu-satunya bank yang tidak mengambil fasilitas BLBI. Mochtar mengatakan, hal itu dimungkinkan karena grup ini banyak belajar menghadapi pengalaman pahit, khususnya pengambilan dana besar-besaran (rush) tahun 1995 dan kebijakan perampingan Lippobank.

Di mata Rizal Ramli, Mochtar Riady adalah sosok dengan keterbukaan pikiran yang dilandasi perhitungan cermat.(BENNY D KOESTANTO)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Februari 2016, di halaman 18 dengan judul “Kepercayaan Seorang Mochtar Riady”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 20 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB