Setelah tertunda delapan hari akibat kelainan konektor bahan bakar kriogenik pada roket peluncur, peluncuran satelit milik Bank Rakyat Indonesia, BRIsat, kembali ditunda sehari. Jadwal terbaru, satelit perbankan pertama di dunia itu akan diluncurkan Jumat (17/6) petang waktu Guyana-Perancis atau Sabtu (18/6) subuh waktu Jakarta.
Penundaan disampaikan CEO Arianespace Stephane Israel kepada direksi Bank BRI di Bandar Udara Felix Eboue, Cayenne, Guyana-Perancis, Rabu (15/6) petang waktu setempat atau Kamis (16/6) subuh waktu Jakarta. Dilaporkan wartawan Kompas, M Zaid Wahyudi, informasi diterima rombongan BRI dan Arianespace saat dalam perjalanan pesawat dari Paris, Perancis, menuju Cayenne.
BRIsat dibawa ke orbit menggunakan roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou. Selain BRIsat, peluncuran bernomor VA 230 itu juga membawa satelit EchoStar XVIII milik perusahaan televisi kabel asal AS, DISH Network LLC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada gangguan sistem elektrik umbilikal pada roket yang menghubungkan tempat satelit EchoStar XVIII dengan pusat pengendali peluncuran roket,” kata Stephane. Gangguan muncul saat roket peluncur dipindahkan dari hanggar perakitan menuju landasan peluncuran ELA 3 di Bandar Antariksa Guyana, kemarin.
Selama masih di landasan peluncur, kendali roket dan satelit dengan pusat pengendali menggunakan kabel-kabel. Berbagai kabel tersebut dirangkai dengan berbagai pengatur fluida membentuk umbilikal. Saat roket meluncur, sistem umbilikal dilepas.
Jadwal pertama peluncuran adalah Rabu, 8 Juni lalu. Saat itu, ada kelainan konektor bahan bakar kriogenik yang terdeteksi sehari sebelum peluncuran. Seusai perbaikan, peluncuran direncanakan Jumat (17/6) pukul 03.30 waktu Jakarta. Namun, muncul gangguan baru. “Butuh 24 jam memperbaiki,” kata Stephane.
Di Guyana-Perancis, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, bagi BRI, yang utama keselamatan satelit. “Arianespace sudah menyatakan permohonan maaf,” ujarnya.
Proses sensitif
Peluncuran roket adalah proses sangat sensitif. Hingga beberapa detik sebelum peluncuran, pengecekan sistem roket atau satelitnya terus dilakukan.
Arianespace merupakan perusahaan peluncuran satelit dan wahana antariksa terkemuka. Sejak berdiri 1980, hingga kini perusahaan milik sejumlah lembaga antariksa dan negara-negara Eropa itu telah menandatangani 530 kontrak peluncuran, 520 kontrak di antaranya peluncuran satelit.
Peluncuran VA 230 rekor terbaru Arianespace dengan bobot muatan peluncuran terbesar 10.731 kilogram, yang 9.840 kg di antaranya berat satelit EchoStar XVIII dan BRIsat. Nantinya, BRIsat dilepaskan ke orbit setelah EchoStar XVIII.
——–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Juni 2016, di halaman 14 dengan judul “Peluncuran BRIsat Tertunda Sehari”.