Pabrik Pengolahan Jelantah Segera Dirintis

- Editor

Jumat, 18 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pabrik pengolahan minyak goreng bekas atau jelantah berkapasitas 200 liter per hari dikembangkan di Pusat Biokilang (Biorefinery) Universitas Kobe, Jepang, bekerja sama dengan Bioenergy Corporation-perusahaan berbasis inovasi bioteknologi. Pabrik percontohan skala kecil itu sedang diuji coba penerapannya di Tsuna, kota kecil di Pulau Awaji, Prefektur Hyogo.

Dari pabrik itu dihasilkan 90 persen biodiesel dan 10 persen produk sampingan, gliserin. Tahun ini, pabrik skala kecil menggunakan enzim mikroba itu akan dirintis di Indonesia dengan modifikasi kondisi Tanah Air.

Proses pengolahan menggunakan enzim mikroba itu tergolong nirlimbah dan tak mencemari udara. “Hasil akhirnya bisa menggantikan diesel dan petrokimia dari bahan bakar fosil,” kata Chiaki Ogino, Associate Professor pada Departemen Ilmu dan Teknik Kimia Universitas Kobe, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Yuni Ikawati, dari Kobe, Kamis (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kunjungan ke lokasi pabrik di Tsuna Hyogo, Ayumi Yoshida, peneliti senior Bioenergy Corporation, menjelaskan, pengoperasian pabrik melibatkan penduduk lokal untuk mengumpulkan minyak jelantah limbah rumah tangga. “Selama ini, setelah dua kali pakai, minyak goreng dibuang. Padahal, ketika diolah masih punya nilai ekonomi,” ucapnya.

Biodiesel yang dihasilkan di Kobe diberikan gratis kepada petani untuk menggerakkan traktor dan pembangkit listrik tenaga diesel skala kecil. Adapun gliserin bisa jadi bahan baku kosmetik.

Dirintis di Indonesia
Terkait rencana pembangunan pabrik percontohan di Indonesia, Prof Dr Bambang Prasetya, unsur pimpinan Proyek Innovative Bio-Production in Indonesia LIPI (iBioL), menegaskan pentingnya pelibatan masyarakat untuk keberlanjutan pengumpulan limbah. “Dalam hal ini harus ada edukasi bahaya kesehatan jika menggunakan minyak jelantah berulang kali,” ujarnya. Perlu dirintis juga pembentukan unit usaha pengumpul jelantah di tingkat komunitas.

Pabrik biokilang berkapasitas 200 liter per hari itu, menurut Manaek Simamora dari Pusat Inovasi LIPI, akan dibangun di Science and Techno Park Cibinong dengan dana Rp 2 miliar.

Menurut Yopi Sunarya, Manajer Proyek iBioL, pengembangan pabrik percontohan biodiesel berbasis enzim itu bisa dikaitkan pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Biorefineri Terpadu yang dapat dukungan dana dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Melalui program PUI, kegiatan Biorefineri Terpadu dapat kian besar seiring bertambahnya kerja sama antar-peneliti serta industri di dalam dan luar negeri. “Kita juga punya material dasar, yaitu beragam jenis biomassa dan potensi mikroba lokal yang melimpah,” kata Yopi.

Prof Dr Bambang Subiyanto, Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, mengingatkan, jika pendekatannya proyek, maka tak akan berkelanjutan.
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Maret 2016, di halaman 13 dengan judul “Pabrik Pengolahan Jelantah Segera Dirintis”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB