Olahraga Didorong Masuk dalam Resep Dokter

- Editor

Sabtu, 28 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selain untuk mencegah terserang penyakit, berolahraga bermanfaat untuk membantu pemulihan setelah pasien sakit. Karena itu, dokter perlu memasukkan olahraga sebagai bagian dari pengobatan, termasuk memberikan resep yang bukan hanya berupa obat, melainkan juga olahraga yang direkomendasikan.

“Dokter punya peran strategis untuk mendorong pasiennya berolahraga. Dengan posisinya, dokter biasanya didengarkan dan dipatuhi pasien,” kata Dr Benedict Tan, Ketua Gerakan Olahraga adalah Obat (Exercise is Medicine/EIM) ASEAN Chapter, Kamis (26/11), dalam konferensi pers di Jakarta.

EIM merupakan inisiatif global untuk mendorong para penasihat serta pemberi layanan kesehatan memasukkan olahraga sebagai bagian dari resep untuk para pasien mereka. Pandangan bahwa olahraga seharusnya menjadi bagian dari resep untuk mengatasi banyak masalah kesehatan mulai berkembang saat ini. Prinsip dalam EIM adalah olahraga atau aktivitas fisik merupakan bagian penting pencegahan dan pengobatan penyakit dan harus selalu dipertimbangkan sebagai bagian dari pengobatan medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

American College of Sports Medicine merupakan inisiator EIM. Konsep ini sudah berjalan di 43 negara. Indonesia bagian dari ASEAN Chapter bersama Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.

e95ad90481e843a6b4692e2c22ee67bfDr. Benedict Tan (berkaos putih), Chairman of Exercise is Medicine (EIM) ASEAN Chapter, Kamis (26/11), melatih teknik-teknik olahraga yang membantu penyembuhan penyakit atau pemulihan setelah sakit, dalam Training of Trainer EIM di Jakarta. Peserta pelatihan merupakan dokter dari berbagai spesialisasi.

The Coca-Cola Company (TCCC) merupakan mitra perusahaan pendiri inisiatif tersebut. Saat ini, TCCC sudah memberikan bantuan dana serta bantuan lain untuk penyebarluasan EIM di lebih dari 34 negara.

Pelaksanaan EIM secara komprehensif di Indonesia dimulai dengan membentuk Komite Nasional EIM Indonesia. Komite ini beranggotakan sejumlah perwakilan dokter dengan spesialisasi beragam, antara lain dokter spesialis olahraga, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis penyakit jantung, ahli ilmu faal olahraga, dan dokter umum.

fa26bc28947d4297b511c8db526ff6a8KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA–Warga berolahraga di lintasan lari Taman Joging di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (21/7). Taman yang dilengkapi dengan toilet umum, lintasan pijat refleksi, gazebo, dan permainan anak itu banyak dikunjungi warga di pagi dan sore hari, terutama pada Sabtu dan Minggu. Selain untuk mencegah terserang penyakit, berolahraga bermanfaat untuk membantu pemulihan setelah pasien sakit. Karena itu, dokter perlu memasukkan olahraga sebagai bagian dari pengobatan.

Sebagai bentuk persiapan di Indonesia, delapan dokter anggota Komite Nasional EIM Indonesia beserta 16 dokter dari Perhimpunan Kedokteran yang tergabung di Komite Nasional menerima pelatihan dalam Train of Trainer tentang EIM dari tim EIM ASEAN Chapter yang dipimpin Benedict Tan.

Contoh gerakan
Kamis (26/11) siang, Benedict Tan menunjukkan beberapa gerakan olahraga, termasuk gerakan yang aman bagi pasien yang mengalami cedera. Salah satu bentuk olahraga itu adalah angkat besi tanpa diberi beban tambahan.

Salah seorang dokter peserta pelatihan membantu Tan dengan menjadi peraga. Dokter tersebut mengangkat besi dengan membentuk sudut 90 derajat antara tangan saat lurus dengan badan. “Ini gerakan yang benar. Namun, untuk orang dengan cedera bahu, gerakan ini akan menyakiti bahunya,” ujar Tan.

Ia mencontohkan teknik yang tidak menyakiti. Ia meminta dokter peraga melebarkan jarak genggaman tangan kiri terhadap tangan kanan sehingga sudut antara tangan saat mengangkat besi dengan badan melebihi 90 derajat. “Cara ini tidak menyakiti bahu,” kata Tan.

Ketua Komite Nasional EIM Indonesia Dokter Inggriani Husen menuturkan, setiap penyakit membutuhkan resep olahraga yang berbeda. Sebab, ada jenis olahraga yang malah memperberat penyakit tertentu. Karena itu, pelatihan amat penting bagi dokter guna mengetahui rincian jenis dan teknik olahraga yang membantu penyembuhan, bukan memperparah penyakit.

22d1fe43ed054739825231b0572a39b5KOMPAS/IWAN SETIYAWAN–Warga berolahraga pagi di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (5/2). Berolahraga seperti joging, senam, dan bersepeda kini banyak dilakukan warga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

J GALUH BIMANTARA

Sumber: Kompas Siang | 26 November 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB