Nola (41) gagal bertahan akibat infeksi menyusul operasi abses di pinggulnya, 13 November 2015. Minggu (22/11), badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni) penghuni Kebun Binatang Safari Park San Diego itu mati, meninggalkan tiga “saudaranya” yang tersisa di alam liar, tepatnya di konservasi Ol Pejeta, Kenya.
Nola adalah ikon dunia. Banyak kisahnya di media dan unggahan di sosial media. Sejak 2008, subspesies itu dinyatakan punah akibat perburuan liar untuk cula yang diyakini bermanfaat obat. Jumlah subspesies badak putih selatan jauh lebih banyak, sekitar 20.000 ekor.
Menurut juru bicara Kebun Binatang San Diego, Christina Simmons, cara penyelamatan Nola antara lain melalui pengembangan DNA badak putih utara yang dititipkan ke rahim badak putih selatan. Masih diteliti apakah keduanya cocok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Organisasi pengawas perdagangan hewan liar, Traffic, mencatat, periode 2000-2005 jumlah peredaran cula badak di pasar gelap naik lima kali lipat.
REUTERS/KEN BOHN–Nola, badak putih utara, memperoleh perawatan medis di Kebun Binatang Safari Park San Diego di California, AS, 29 Desember 2014. Hari Minggu (22/11), Nola (41) mati karena sakit di taman safari itu. Kematiannya mengundang kekhawatiran karena berarti tersisa tiga badak sejenis di seluruh dunia. Kini, sedang diupayakan program rahim pinjaman ke badak putih selatan.
Populasi badak putih utara sangat rentan di Afrika. Satu subspesies badak lainnya di Kamerun, bahkan diyakini sudah punah. Adapun populasi kecil subspesies badak hitam utara (Diceros bicornis longipes) nyaris habis diburu besar-besaran.
Sejak 1970-an, populasi badak putih utara di Afrika merosot tajam hingga 500 ekor saja. Upaya konservasi di taman nasional, menurut Kes Hillman Smith dari Taman Nasional Garamba di Republik Demokratik Kongo, tak lagi memadai. Badak itu dinilai lebih aman disebar di sejumlah kebun binatang.
Kini, tersisa tiga ekor di alam liar. Apabila program rahim pinjaman gagal, tak lama lagi badak putih utara tinggal kenangan.
( WWW.BBC.CO.UK/REUTERS/ISW)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 November 2015, di halaman 14 dengan judul “Nola Tinggalkan Tiga “Saudaranya”…”.