Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pembelajaran jarak jauh sekarang ini menjadi kesempatan bagi guru, siswa, orangtua, bahkan Kemdikbud untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Pembatasan sosial memaksa jutaan siswa di hampir 170 kabupaten/kota belajar di rumah karena sekolah diliburkan untuk mencegah penyebaran virus korona jenis baru. Para guru pun harus mengubah metode pembelajaran dari metode tatap muka menjadi metode jarak jauh.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, dirinya menyadari jika banyak yang tidak siap dengan kegiatan belajar-mengajar jarak jauh ini. Memang banyak siswa dan juga orangtua siswa yang memiliki telepon pintar, tetapi ada juga siswa dan orangtua siswa yang tidak memiliki telepon pintar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Belajar dari rumah tidak berarti 100 persen online (daring). Kepala sekolah dan guru harus kreatif, terutama yang siswanya tidak mempunyai akses telepon pintar. Ini adalah masa pembelajaran bagi semua, guru, siswa, orangtua, dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Nadiem dalam konferensi pers melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (24/3/2020), di Jakarta.
Nadiem mengatakan, Kemdikbud tengah mengumpulkan pengalaman-pengalaman para guru yang menerapkan pembelajaran jarak jauh di luar jaringan (luring) karena keterbatasan akses teknologi ataupun internet. Pengalaman-pengalaman ini akan dibagikan ke seluruh sekolah untuk dijadikan model pembelajaran jarak jauh secara luring.
Kontekstual
Untuk para guru, Nadiem mengingatkan agar selama pembelajaran jarak jauh ini fokus pembelajaran jangan sekadar menguasai materi mata pelajaran, tetapi harus lebih luas. Siswa harus diajarkan pula hal-hal yang kontekstual seperti sekarang ini hal-hal yang berkaitan dengan virus korona jenis baru.
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar jarak jauh saat ini, ujar Nadiem, merupakan kesempatan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. ”Ini semua nanti akan kami evaluasi, mana yang bagus, mana yang tidak bagus, mana pula yang cocok (diterapkan). Sekarang ini masing-masing harus menemukan sendiri mana yang cocok (untuk pembelajaran jarak jauh),” ujar Nadiem.
Kondisi saat ini, kata Nadiem, juga menjadi kesempatan emas bagi Kemdikbud untuk mengevaluasi platform pembelajaran daring mana yang sesuai diterapkan untuk para siswa. Untuk membantu para siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh, Kemdikbud telah bekerja sama dengan sejumlah penyedia platform pembelajaran daring. Guru dan siswa dapat menggunakannya secara gratis.
Sampai saat ini, kata Nadiem, belum diketahui akan sampai kapan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar jarak jauh ini. Namun, yang jelas, saat ini tidak boleh ada kegiatan di sekolah. ”Siswa belajar di rumah, guru pun mengajar dari rumah,” kata Nadiem.
Oleh YOVITA ARIKA
Sumber: Kompas, 25 Maret 2020