Museum taman bumi global pertama di Indonesia, yakni Museum Geopark Batur, Bali, diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Jumat (1/4). Keberadaan museum ini diharapkan mampu menambah daya tarik pariwisata.
Museum yang terletak di Kintamani, Kabupaten Bangli, itu menyajikan tiga pilar utama taman bumi, yakni keragaman geologi, keragaman hayati, dan keragaman wujud kebudayaan kawasan kaldera Batur. Menurut Sudirman, keberadaan museum akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. “Agar berdampak ke masyarakat bahwa kita bisa membangun tanpa harus merusak keseimbangan alam,” kata Sudirman.
Kawasan kaldera Batur ditetapkan sebagai taman bumi bagian dari jaringan taman bumi global UNESCO pada 20 September 2012. Taman Bumi Batur merupakan taman bumi global pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Museum Geopark Batur, ditampilkan materi informasi keberadaan enam taman bumi di Indonesia, yakni Taman Bumi Global Batur di Bali; Taman Bumi Global Gunung Sewu di Jawa; Taman Bumi Nasional Kaldera Toba di Sumatera Utara; Taman Bumi Nasional Merangin di Jambi; Taman Bumi Nasional Rinjani di Nusa Tenggara Barat; dan Taman Bumi Nasional Ciletuh di Jawa Barat.
Kawasan Batur di Kintamani, berjarak sekitar 60 kilometer dari Denpasar, merupakan obyek wisata alam di Bali. Panorama Gunung Batur dengan danaunya menjadi daya tarik andalan, selain aktivitas masyarakat di sekitar kaldera Batur, misalnya di Desa Bali Aga Trunyan. (COK)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 April 2016, di halaman 12 dengan judul “Museum Geopark Batur Diresmikan”.