Jika Tucuxi – mobil listrik milik Dahlan Iskan, Menteri BUMN – hanya memiliki tuas untuk maju, mundur dan netral, punya Menristek sudah menggunakan transmisi seperti mobil konvensional. “Mobil listrik yang kita garap menggunakan girbok tipe manual. Karena saat ini banyak kalangan masih terbiasa dengan model tersebut,” urai Abdul Hapid, Koordinator Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada KompasOtomotif, kemarin (12/4).
Jenis dan spesifikasi girboks masih dirahasiakan oleh pihak LIPI. Namun ada indikasi yang digunakan adalah transmisi mobil yang beredar di Indonesia. “Kita masih pakai yang ada namun sudah dimodifikasi agar bisa sesuai dengan motor listriknya,” tambahnya.
Spesifikasi motor listrik juga masih dirahasiakan. “Untuk urusan mesin dan girboksnya saya tidak tahu, itu semua LIPI yang garap. Tugas saya hanya bikin karoseri saja,” papar Andre Mulyadi, pungawa Signal Kustom yang saat dihubungi sedang berada di Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Bawah Rp 100 juta
Proyek mobil listrik ini dikabarkan menggunakan anggaran Kemenristek tahun lalu. Nominalnya pun jauh di bawah jumlah yang dikeluarkan oleh Dahlan Iskan. Hal tersebut dikarenakan beberapa komponen menggunakan produk lokal. Bahkan motornya pun murni rakitan LIPI.
“Untuk biaya riset dan pembuatan prototipe ini tak sampai Rp 1 miliar. Bahkan kalau jadi diproduksi pun harga jualnya diusahakan tidak lebih dari Rp 100 juta, karena masuk kategori mobil murah ramah lingkungan (LCGC),” ungkap Gusti Muhammad Hatta, Menristek, kepada Kompas.com.
Ssstt, Menristek Bikin Mobil Listrik
Cerita mobil listrik Dahlan Iskan, Menteri BUMN, kini menguap begitu saja. Kendati demikian, cerita baru muncul. Kali ini dari Gusti Muhammad Hatta, Menteri Riset dan Teknologi. Dikabarkan, Gusti juga sedang membuat mobil listrik dan memilih model sedan. Bila sudah selesai dan layak jalan, maka itu akan menjadi mobil dinas Menristek.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, hari ini (11/4), Gusti akan melihat dari dekat sedan tersebut ke Bengkel Signal Kustom di Bandung. Disebutkan, proyek ini sudah berjalan dari 7 bulan lalu, dan kini sampai pada tahap penyelesaian atau siap uji coba. “Mobilnya sih belum jadi benar, masih berantakan pada beberapa bagian,” ujar sumber tersebut.
Berbeda dengan Dahlan Iskan yang mendatangkan mesin dari luar negeri, mobil Menristek menggunakan motor listrik buatan anak bangsa, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Bandung.
Editor : Zulkifli BJ
Penulis: Aris F. Harvenda |
Sumber: Kompas, Kamis, 11 April 2013 | 16:21 WIB
—————-
Mobil Listrik Menristek Diperkenalkan Bulan Depan
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, kemarin (11/4), melihat langsung mobil listriknya di Bengkel Signal Kustom, Bandung.
“Pak Menteri sudah melihat langsung kondisinya. Beliau minta segera diselesaikan agar bisa diperkenalkan bulan depan,” ujar Abdul Hapid, Koordinator Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saat dihubungi KompasOtomotif siang tadi.
Saat ini, lanjut Hapid, sedan tersebut sudah 80 persen dan masuk tahap penyelesaian akhir. LIPI dan Signal Kustom berusaha ngebut untuk mewujudkan permintaan tersebut.
Mobil itu akan diberi nama Hevina Sedan, sama dengan mobil listrik hasil buatan LIPI sebelumnya, Hevina Bus. “Memang belum resmi, tapi sebelum ada nama pengganti, kita pakai nama Hevina,” ungkapnya.
Setelah semua siap, sebelum diperkenalkan ke publik, LIPI akan melakukan serangkaian uji coba. Pertama, uji sasis dan dyno di LIPI, Bandung, Jawa Barat. Setelah yakin aman, uji coba dilanjutkan dengan jalan di dalam dan luar kota.
Komponen yang menjadi perhatian utama adalah perangkat keselamatan, kelistrikan, dan daya tahan motor listrik bersama baterai. Karena akan digunakan sebagai mobil dinas dan dipakai sehari-hari, semua harus berjalan dengan baik.
“Untuk daya tahan baterai dan motor listrik, kita sudah lama mencobanya. Bahkan, salah satu mobil Kijang lama, yang kita ganti dengan motor listrik, sampai saat ini masih aktif, malah bisa digeber hingga 120 kpj di jalan tol,” tutup Hapid.