Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin (11/5) menyaksikan langsung unjuk kemampuan mobil hemat energi karya mahasiswa Indonesia yang berlaga dalam Shell Eco-Marathon Asia 2010 di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 8-11 Juli nanti. Lima mobil yang dipamerkan itu adalah Semar, Equator, Keris, Rajawali, dan Sapu Angin.
Disaksikan oleh SBY, mobil-mobil tersebut berkeliling seperempat lingkaran halaman tengah kompleks Istana Presiden. “Semoga sukses,” kata SBY yang kemarin didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan Mendiknas M. Nuh.
Mobil Semar adalah karya para mahasiswa jurusan teknik mesin dan industri UGM. Menggunakan mesin empat tak bersilinder tunggal dengan kapasitas 25 cc, mobil itu mengaplikasikan sistem injeksi yang dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan Rajawali adalah karya mahasiswa ITB. Mobil satu penumpang seberat 50 kg tersebut mampu melaju dengan kecepatan 30 km per jam. Satu liter bensin berkadar oktan 95 dapat digunakan untuk 1.000-1.500 km.
Mobil Keris karya Tim Dazzlings Fakultas Teknik UI bermesin SOHC kapasitas 35 cc dengan kompresi empat tak. Sedangkan Equator adalah mobil karya tim Zamrud Khatulistiwa Fakultas Teknik UI yang didesain untuk kenyamanan berkendara masyarakat perkotaan. Equator menggunakan mesin Suzuki 110 cc dengan kompresi empat tak dan diproyeksikan mampu menempuh jarak 300 km dengan seliter bensin.
Sementara itu, Sapu Angin adalah karya mahasiswa ITS. Sapu Angin 1 didesain seperti gokar dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 1.000 km. Sedangkan Sapu Angin 2 merupakan mobil urban berisi 1-2 penumpang dengan target satu liter BBM untuk jarak tempuh 300 km.
Unjuk kemampuan lima mobil karya mahasiswa tanah air itu merupakan salah satu rangkaian puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Istana kemarin. Selain itu, ada dialog dengan peraih nilai tertinggi ujian nasional (unas) SLTA dan kepala sekolah dengan rata-rata nilai tertinggi. Juga ada penghargaan kepada sekolah perintis pendidikan karakter. (sof/c11/dwi)
Sumber: Jawa Pos, 12 Mei 2010