ALAT pemarut kelapa bertenaga manusia bisa dibuat lebih efisien. Kerja manusia akan sangat efisien jika seluruh kemampuannya digunakan, tapi dalam batas tertentu di mana is dapat bekerja untuk waktu yang panjang tanpa merasakan lelah.
Dari penjelasan sebelumnya tentang ilmu agronmi diketahui bahwa kekuatan manusia akan maksimal jika menggunakan kaki sebagai penggerak. Selain itu penggunaan tangan dan alat bantu harus efisien. Dari beberapa pertanyaan yang masuk ke pengasuh, maka kali ini dibahas alat pemarut kelapa dengan menggunakan tenaga manusia secara lebih efisien.
Bentuknya meniru bentuk sepeda pancal, menggunakan pedal, sadel, stir dan beberapa alat bantu untuk mengarahkan jalannya kelapa yang akan diparut. Secara skematis bisa dilihat pada gambar. Alat utamanya adalah pemarut yang dibuat dari plat baja. Ambillah ukuran plat baja dengan lebar 40 cm dan panjang 63 cm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plat baja tersebut dicukil-cukil hingga menimbulkan gerigi pemarut. Lembaran plat ini kemudian dilingkarkan pada sebuah silinder kayu pejal atau berongga dengan garis tengah sekitar 20 cm.
Silinder kayu diberi penyangga dengan tinggi disesuikanpemakai. Antara poros silinder dan penyangga diberi bantalan untuk melicinkan gerakan. Sebuah rantai menghubungkan silinder ini dengan pedal di bagian bawah. Ukuran pedal yang baik adalah dengan panjang tangkai sekitar 17 cm. Atau gunakan
Bekas pedal sepeda.
Tinggi sadel juga disesuaikan dengan tinggi pengguna. Di bagi-an depan pengguna ditempatkan jalur untuk memasukkan kelapa yang akan diparut. Ukuran kotak pengarah selebar 8 cm dengan panjang sesuai panjang silinder. Kotak pengarah kelapa ini kemudian diberi batang penekan agar kelapa tersebut menempel pada silinder pemarut. Pegangannya bisa difungsikan sebagai pegangan atau stir bagi pengendara sepeda.
Panjang batang penekan tidak boleh sampai menyentuh silinder pemarut agar kayunya tidak ikut terparut. Jadi, setiap kali kelapa yang telah dipotong-potong diatur pada kotak pemasukan kemudian ditekan dengafi batang penekan. Kemudian putarlah pedalnya untuk menggerakkan silinder pemarut.
Pada bagian belakang silinder dipasang sikat pembersih sepanjang silinder agar kelapa tidak menempel pada silinder pemarut. Menempelnya parutan kelapa pada silinder akan mengurangi kemampuan pemarut. Hasil parutan diarahkan ke tempat penampungan dari bahan yang tak menyerap air seperti plastik atau logam. Atau dapat pula langsung diarahkan ke mesin pemeras.
Oleh Dr Ir I Nyoman Sutantra MSc
Sumber: Jawa Pos, tanpa diketahui tanggal terbit