Mendidik Anak Memecahkan Masalah

- Editor

Senin, 27 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anak-anak bermain sambil belajar pada media pembelajaran yang dibuat dari barang bekas dalam pameran pendidikan dan kebudayaan di Pusdiklat Kemendiknas, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/2/2019). Alat peraga pendidikan ini dibuat oleh para siswa SD Deresan, Sleman, Yogyakarta sebagai aplikasi mata pelajaran tematis yang meliputi matematika, ilmu pengetahuan alam, dan pembentukan karakter. 

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)
13-02-2019

Anak-anak bermain sambil belajar pada media pembelajaran yang dibuat dari barang bekas dalam pameran pendidikan dan kebudayaan di Pusdiklat Kemendiknas, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/2/2019). Alat peraga pendidikan ini dibuat oleh para siswa SD Deresan, Sleman, Yogyakarta sebagai aplikasi mata pelajaran tematis yang meliputi matematika, ilmu pengetahuan alam, dan pembentukan karakter. KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS) 13-02-2019

DWI, 10, tampak bingung memilih salah satu program ekstra-kurikuler di sekolahnya, karena jadwal menari berbenturan dengan pendidikan di madrasah yang juga ditekuninya sejak kelas dua SD. Akhirnya, dia memutuskan tetap ikut madrasah. “Tamat madrasah bisa ikut nari lagi,” katanya mantap.

“Pemilihan alternatif itu tidak mudah tanpa bimbingan guru dan orang tua yang memberi informasi pada anak tersebut,” ujar psikolog Fawzia Aswin Hadis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Makin banyak dia memperoleh informasi, semakin pandai si anak melihat pelbagai alternatif dalam memecahkan suatu masalah,” tambahnya dalam seminar sehari Mengajar Anak Memecahkan Masalah beberapa waktu lalu.

Kemampuan menangkap informasi membuat mereka mampu mendapatkan strategi baru sehingga semakin banyak Pula alternatif untuk memecahkan masalah lain. Namun itu harus dilatih sejak dini, karena dari proses inilah rasa percaya dirinya menguat sehingga mereka kian terdorong mencoba atau mencari tantangan baru dan kreatifitasnya pun berkembang.

Itulah sebabnya, para orang tua hendaknya tidak mengabaikan kebutuhan dasar anak seperti kasih sayang dan rasa aman, penghargaan, pengetahuan dan pengalaman baru, rasa tanggung jawab, serta kesempatan untuk mandiri termasuk kesempatan belajar, karena semua merupakan dasar bagi si anak untuk mampu memecahkan masalah. (Anspek/MI-RJ)

Sumber: tidak diketahui

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 28 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB