Mencegah Masyarakat Semi-kasta

- Editor

Kamis, 11 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat demokratis dengan partisipasi politik tinggi dan kehidupan ekonomi lebih baik belum lengkap jika tidak disertai dengan adanya mobilitas vertikal. Masyarakat seperti itu merupakan masyarakat semi-kasta dan belum adil. Karena itu, pentingnya keterbukaan stratifikasi sosial untuk meningkatkan mobilitas vertikal yang dapat mendukung keadilan sosial.

Pandangan tersebut disampaikan Profesor Iwan Gardono Sujatmiko dalam pidato pengukuhan Guru Besar Sosiologi Politik di depan sidang terbuka Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/6). Sidang yang dipimpin Rektor UI Muhammad Anis itu juga mengukuhkan L Meily Kurniawidjaja sebagai Guru Besar Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Dalam pidato berjudul “Struktur Masyarakat dan Keadilan Sosial: Perspektif Sosiologi Transformatif”, Iwan mengatakan, ketidakadilan di Indonesia terjadi sejak zaman kerajaan di Nusantara ketika aspek keadilan diabaikan penguasa. Secara ringkas keadilan sosial berkaitan dengan redistribusi dan akses bagi kelas sosial di lapisan bawah ke aset politik, ekonomi, dan sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Solusinya perlu dikembangkan perspektif sosiologi transformatif yang membuka terjadinya transformasi sosial, khususnya keterbukaan stratifikasi masyarakat. “Proses ini merupakan salah satu aspek keadilan sosial sehingga mencegah masyarakat semi-kasta,” kata Iwan.

antarafoto-Pengukuhan-Guru-Besar-UI-100615-dkMenanggapi pidato tersebut, pakar psikologi politik Hamdi Muluk mengatakan, “Pidato itu mencerahkan. Kalau kita bicara struktur (masyarakat), betul harus melalui kebijakan. Harus ada terobosan politik, juga didukung anggaran. Kalau tak ada niat politik kuat untuk membuka struktur, keadilan justru akan menganga lebar.” (SSD)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Juni 2015, di halaman 4 dengan judul “Mencegah Masyarakat Semi-kasta”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB