BERBEDA dengan perawatan mobil, perawatan sepeda motor membutuhkan perhatian khusus guna mencegah terjadinya kerusakan fatal. Sulitnya menentukan suatu kerusakan secara dini, menyebabkan kerusakan makin parah. Misalnya, oli samping habis. Hal ini akan mengganggu sistem pelumasan dan dapat merusak komponen sepeda motor. Untuk sepeda motor dua tak (langkah), oli samping tidak sekadar melumasi piston saat bekerja, tetapi juga membantu mengurangi panas mesin. Karena itu, jumlah pasokan oli harus sesuai kebutuhan. Jika oli berkurang atau habis, suhu mesin meningkat drastis, akibatnya piston akan memuai melebihi batas toleransi dan rusak. Yang lebih parah lagi, dinding silinder bisa ikut jebol.
KESALAHAN seperti ini bisa jadi disebabkan pemilik sepeda motor tidak rutin mengecek oli samping, dan tidak pernah melakukan servis berkala. Bisa juga, pemilik lupa memeriksa sistem kerja komponen lain –misalnya pompa oli– yang butuh perhatian ekstra agar motor tetap nyaman dan aman dikendarai.
Kompresi mesin
Memeriksa tekanan kompresi mesin adalah tindakan bijaksana sebelum memperbaiki mesin. Rendahnya tekanan kompresi pada mesin 2 tak, biasanya disebabkan kebocoran pada bagian (1) kerapatan hubungan antara ring piston dan dinding silinder, (2) kebocoran pada gasket kepala silinder (3) kebocoran katup buluh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ring piston dapat diperiksa ”celah ujungnya” saat dimasukkan ke lubang silinder, dan memeriksa celah tepi saat ring piston dipasang pada alur ring. Celah ujung ring (end gap) biasanya sekitar 0,25- 0,45 mm, sedangkan celah samping (side clearance) sekitar 0,03- 0,05mm. Celah ujung ring piston yang lebih menandakan adanya keausan.
Kebocoran kompresi mesin juga bisa disebabkan kerusakan gasket kepala silinder, atau permukaan kepala silinder melengkung. Kelengkungan kepala silinder tak boleh melebihi 0,03 mm. Bila kelengkapan kepala silinder melebihi batas itu, maka harus diratakan dengan mengampelas permukaan. Cara pengampelasan juga harus hati-hati agar tidak terjadi ketidakrataan di salah satu sisi.
Gangguan yang sering terjadi pada katup buluh (reed valve) adalah retak, bengkok (melengkung), lidah katup penuh kotoran atau karat, dan setelan ketinggian valve stopper-nya tidak pas. Gangguan pada katup buluh akan berpengaruh pada efisiensi pengisian campuran bensin dan udara dalam ruang bakar. Karena itu, setiap gangguan yang terjadi pada bagian ini selalu mempengaruhi akselerasi. Untuk mengatasinya, misalnya pada Yamaha RX-Z (1) lepaskan karburator dengan mengendorkan skrup penahan klem saringan udara dan karet saluran masuk. (2) Lepaskan empat baut penahan saluran masuk dan katup buluh. Tarik saluran isap dan keluarkan rumah katup buluh, dari dudukannya. (3) Buka empat skrup pengikat lidah katup buluh, bersihkan kotoran atau karat yang menempel pada rumah katup dan pembatas bukaan katup. (4) Periksa kelenturan empat lidah katup dengan cara membengkokkan berulang-ulang. Bila kaku, sebaiknya diganti, dan bila bibirnya penuh kotoran, bersihkan dengan ampelas. (5) Tempelkan lidah pada rumah katup. Bila ujungnya terbuka dan tidak menutup lubang katup dengan baik, angkat kembali dan tekuk ke dalam. (6) . Pasang lidah katup pada rumahnya dengan pembatas bukaan katup, lalu ukur masing-masing bukaan katup dengan sigmet. Meski toleransi bukaan katup bisa 12 mm, namun yang paling ideal untuk motor standar sebesar 8-9 mm.
Oli transmisi
Setelah motor berjalan 6. 000 km, kualitas oli transmisi akan menurun dan perlu segera diganti. Bila tidak, akan merusak komponen dalam mesin. Sebelum mengganti, sebaiknya mesin dipanaskan, lalu bersihkan lubang pengisian, tangkai celup dan lubang pembuangan oli. Setelah itu isi oli baru sekitar 0,8 liter.
Jenis oli transmisi untuk sepeda motor 2 tak biasanya SAE 20W-50. Setelah diisi oli, hidupkan mesin beberapa saat, dan pastikan tidak ada kebocoran. Matikan mesin dan tunggu beberapa saat agar oli turun, kemudian periksa jumlah oli dengan tangkai celup. Kalau kurang, tambahkan sampai batas maksimum.
Pompa oli
Unjuk kerja mesin 2 tak amat bergantung oli samping. Karena itu, jumlah pasokan harus sesuai kebutuhan. Jika pasokan oli terlalu banyak, motor akan kehilangan akselerasi dan boros oli. Sebaliknya, jika terlalu irit, mesin cepat panas. Bila hal ini didiamkan saja bukan mustahil piston rusak, dinding silinder tergores dan mesin kehilangan tenaga.
Untuk itu, setelan pompa oli harus tepat, agar mesin lebih awet dan pemakaian oli tidak boros. Memeriksa ketepatan oli samplng pada motor 2 tak gampang dilakukan. (1) Lepas tuas persneling dan penutup sproket depan dengan obeng kembang, buka dua baut penutup pompa dengan kunci pas 10, lalu buka sekrup penutup pada karburator dengan obeng kembang. (2) Periksa lubang itu sambil membuka gas (memutar pengatur gas) sedikit, tahan putaran gas saat tampak sebuah tanda (berupa satu titik) pada skep. (3) Periksa tanda pada tuas pompa oli. Saat itu, tanda pada tuas harus segaris dengan tanda Indeks atau tanda penyesuaian. Jika tanda pada tuas pompa oli ada di atas tanda indeks, berarti konsumsi oli kurang (terlalu irit). Untuk mengatasinya, kendurkan mur pengaman dengah kunci ring 12 pada pompa oli dan putar ke kiri mur penyetelnya, sampai kedua tanda itu ada dalam satu garis. Sebaliknya, bila tanda tuas ada di bawah tanda indeks (tanda penyesuaian), berarti oli berlebihan (terlalu boros), dan setelan pompa oli perlu diiritkan dengan menurunkan mur penyetel hingga kedua tanda bertemu.
Juga perlu diperhatikan Iubang pernapasan tangki oli samping. Lubang itu berupa desain uliran tutup tangki dan cowakan kecil di bibir tangki oli. Upayakan jangan sampai tersumbat. Bila tersumbat, oli samping tidak akan turun. Selain itu, usahakan slang juga tidak tersumbat. Soalnya, kalau tersumbat aliran oli tidak lancar. Untuk itu, periksa pompa oli samping setiap 6.000 km.
Kurburator
Setelah berjalan 6.000 km, karburator motor perlu dibersihkan. Debu dan kotoran yang masuk karburator, menyumbat spuyer, membuat motor tak bertenaga, mesin cepat panas, dan boros bensin. Padahal membongkar, membersihkan, dan memasang kembali karburator, gampang. Sediakan saja kunci ring, obeng kembang, ampelas, obeng min untuk membuka spuyer pilot jet, wadah komponen, kwas, dan lap bersih.
(1) Posisikan motor berdiri di tempat rata. (2) Lepaskan karburator dari dudukan dengan mengendurkan sekrup pengikat saluran masuk dan filter. Sebelumnya, agar karburator mudah ditarik keluar, lepaskan tali gas dan cuk-nya dengan cara diputar. Bila terlalu keras, gunakan tang dan putar pelan-pelan agar ”drat” tidak rusak. Lalu, letakkan karburator pada panci. Untuk membuang bensin pada karburator, buka sekrup pembuangan. (3) Buka keempat baut pengikat mangkok karburator, angkat pelampung dari dudukan berikut jarum, lalu letakkan pada tempat yang mudah dilihat agar jarum tak tercecer. (4) Buka sekrup penyetel stasioner dan penyetel udara. (5) Buka spuyer utama (main jet), Spuyer kedua (pilot jet), dan spuyer pelampung. Rendam dalam bak berisi bensin. Bersihkan seluruh dinding karburator dengan kwas. Sebelumnya keluarkan paking, dan jika rusak, ganti yang baru.
(6) Ambil cairan pembersih karburator (carburator cleaner), semprotkan pada semua komponen itu sampai bersih. (7) Periksa seluruh spuyer, apakah ukurannya masih sesuai standar. Misalnya, untuk motor bebek ukuran satandar main jet 90, pilot jet 20, pilot air jet 1,3, pilot outlet 1 mm, dan starter jet 37 ,5. Untuk motor non-bebek seperti Suzuki RGR atau Yamaha RX-Z, ukuran standar main jet 260 dan pilot jet 27,5. (8) Letakkan seluruh komponen yang telah bersih di atas lap kering. Ambil ampelas dan gosok seluruh permukaan bibir intake serta karburator guna melepas kotoran. (9) Untuk menyetel ketinggian pelampung –setelah selesai dirakit– balikkan karburator. Pegang pen dan pelampung agar tidak jatuh. Dalam keadaan lengan pelampung bebas, hitung ketinggian dengan menggunakan sigmat yaitu 2,34 cm atau 2,33 cm, dan 2,35 cm (untuk bebek). Jika berubah, bengkokkan lidah untuk mendapatkan ketinggian yang sesuai. (10) Jangan lupa setel sekrup pengatur udara. Caranya, putar sekrup pengatur udara searah jarum jam sampai habis, lalu putar ke arah berlawanan sesuai standar yaitu 1 5/8 putaran.
Busi dan saringan udara
Meski bensin penuh, karburator bersih, oli baru diganti, bila busi tidak pernah diganti, kerja mesin akan jelek. Karena itu, penggantian busi perlu dilakukan. Pemeriksaan busi pertama kali dilakukan pada jarak tempuh 1.000 km, selanjutnya setiap 3.000 km, dan penggantian busi baru setiap 6.000 km.
Begitu puIa dengan saringan udara. Komponen ini berperan penting, melindungi mesin dari kotoran atau debu yang masuk bersama udara. Untuk membersihkannya tidak sulit. Untuk Yamaha F1-Z buka ketiga baut tutup kotak saringan udara, lepaskan saringan dan bersihkan dalam larutan. (2) Setelah dicuci, buang pelarut yang tertinggal pada saringan dengan memeras, tetapi jangali dipuntir. (3) Beri oli samping (2 tak) pada permukaan busa secara merata, peras busa agar oli merata dan menghindari oli menetes berlebihan. (4), Waktu pemasangan saringan udara ke dalam dudukannya, pastikan bagian pelindung berhimpit sempurna dengan peIindung tempat saringan, sehingga udara tidak bocor. (5) Pasang kembali ketiga baut, tutup kotak saringan udara, (6). Saringan udara harus lebih sering dibersihkan bila sepedamotor banyak digunakan di daerah berdebu.
Setelan rantai
Bila tarikan motor terasa berat terutama pada gigi tertinggi, bisa jadi disebabkan penyetelan rantai terlalu tegang, kampas kopling habis atau blok silinder tak pernah diservis.
Masalah ketegangan rantai bisa diatasi dengan mengendurkan mur as roda belakang, kendurkan mur pengunci di sisi kiri-kanan, lalu setel ketegangan sekitar 20-30 mm dengan memutar mur penyetel. Garis tanda penyesuaian sebelah kiri harus dalam posisi sama dengan sebelah kanan. Garis ini berguna untuk memeriksa kelurusan as roda.
Mengenai kopling, ia berfungsi meneruskan tenaga mesin ke transmisi, dengan cara menggesek permukaannya ke bagian yang berputar. Agar pemindahan tenaga berlangsung bertahap, permukaan kopling (biasa disebut ”kampas kopling”) dibuat dari asbes untuk menahan panas dan gesekan. Makin besar tekanan kopling ke permukaan komponen yang berputar, makin besar tenaga yang dipindahkan. Bila kopling sudah aus, segera ganti.
Yang tidak kalah penting, mengikis kerak di blok silinder. Pada motor 2 tak kerak sering menumpuk di ruang bakar dan knalpot, membuat tarikan mesin menjadi berat. Bila keadaan ini dibiarkan, tumpukan kerak akan menjadi bara saat mesin dioperasikan, membuat terjadinya detonasi dan terbakarnya campuran udara bensin akibat bara. Akibat lanjut, piston dan silinder bisa jebol. Untuk itu, blok mesin juga harus dibongkar dan dibersihkan, sekaligus mengganti komponen yang sudah aus.
Hal yang tidak kalah penting adalah memperhatikan komponen kelistrikan. Kerusakan pada komponen kelistrikan bisa dilihat bila mesin sulit distarter, lampu redup, lampu sein tak mau menyala, atau klakson tak berbunyi. Aki yang baik, bila dirawat secara benar, bisa mencapai umur 4,5 tahun. Perawatan aki yang utama, menjaga air aki agar tidak sampai habis.
Selain itu rem motor juga perlu mendapat perhatian. Untuk itu rem perlu diperiksa berkala. Gantilah minyak rem bila sudah tiba waktunya. Begitu pula, periksa atau ganti sepatu rem berikut silinder dan kalipernya.
Yang sering menjengkelkan adalah bila lampu kurang terang. Untuk itu, yang perlu diperiksa pertama kali adalah soket dan sakelar. Sering terjadi, pada terminal soket lampu terjadi korosi atau kotor, membuat lampu menjadi redup. (Amien Nugroho, peminat otomotif)
Sumber: KOMPAS, Kamis, 11 APRL 1996