Expo 2020 Dubai akan digelar 20 Oktober 2020- 10 April 2021. Acara itu akan digelar di area seluas 4,38 kilometer persegi atau 438 hektar di Distrik Dubai Selatan, Uni Emirat Arab (UEA).
Setahun lagi pameran terbesar di dunia, yaitu Expo 2020 Dubai, bakal digelar di Uni Emirat Arab. Guna menyukseskan perhelatan itu, UEA tengah menyiapkan sebuah kota pintar untuk tempat penyelenggaraan ekspo yang akan berlangsung enam bulan dan bakal dikunjungi sekitar 25 juta orang dari banyak negara.
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA–Kantor pusat Siemens wilayah Timur Tengah di kota Masdar, Uni Emirat Arab, Minggu (20/10/2019). Energi terbarukan yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 10 MW dan sistem atap gedung berpanel surya 1 MW memasok kebutuhan listrik di kota berkelanjutan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Expo 2020 Dubai akan digelar 20 Oktober 2020- 10 April 2021. Acara itu akan digelar di area seluas 4,38 kilometer persegi atau 438 hektar di Distrik Dubai Selatan, Uni Emirat Arab (UEA). Arena Expo 2020 Dubai dibagi dalam tiga zona khusus atau distrik tematik, yaitu Opportunity (peluang), Mobility (mobilitas), dan Sustainability (keberlanjutan). Di zona-zona itu, setiap negara peserta menempati paviliun untuk memamerkan dan mempromosikan keunggulan mereka. Paviliun Indonesia di zona Opportunity.
Menyambut acara tersebut, Pemerintah UEA kini tengah menyiapkan berbagai infrastruktur modern dan berarsitektur ikonik. Salah satunya adalah membangun gedung Al Wasl Plaza. Gedung berbentuk kubah raksasa itu bakal menjadi pusat berbagai kegiatan penting Expo 2020 Dubai. Berarsitektur anyaman baja setinggi 67,5 meter, Al Wasl Plaza berada di tengah-tengah ketiga distrik tematis. Kubah raksasa itu juga bisa berfungsi sebagai layar proyeksi 360 derajat yang dapat dilihat dari dalam ataupun dari luar. Bangunan itu akan menjadi landmark baru Dubai.
Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional yang juga Direktur Jenderal Expo 2020 Dubai Reem al Hashimy mengatakan, Expo 2020 Dubai akan diikuti lebih dari 190 negara peserta. Pameran itu ditargetkan dikunjungi 25 juta orang dari banyak negara. ”Tiap peserta berkesempatan menampilkan hal terbaik yang bisa mereka tawarkan dan membangun kemitraan di antara mereka,” katanya di Dubai, akhir Oktober.
Expo 2020 Dubai mengusung tema utama ”Menghubungkan Pikiran, Menciptakan Masa Depan” dengan subtema peluang, mobilitas, dan keberlanjutan. Melalui tema itu, Expo 2020 digelar untuk membangun kemitraan, menginspirasi dengan ide-ide baru, dan melahirkan penemuan yang bisa menjadi solusi dari berbagai tantangan yang ada. Menurut Reem al Hashimy, bagi negara-negara di kawasan Arab, Expo 2020 Dubai juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan nilai, kultur, dan heritage mereka di panggung dunia.
UEA menyiapkan arena Expo 2020 Dubai sebagai sebuah kota pintar dengan menggandeng mitra utama Siemens AG, perusahaan multinasional asal Jerman yang bergerak di bidang energi dan industri digital. Siemens sendiri telah berpartisipasi sejak pameran terbesar di dunia ini pertama kali digelar di London tahun 1851. Saat itu pendiri perusahaan, Werner von Siemens, meluncurkan telegraf pointer untuk pertama kalinya.
Masa depan
Kali ini, Siemens jadi mitra utama Pemerintah UEA dalam merancang dan mewujudkan kota pintar di arena Expo 2020 Dubai. Chief Executive Officer of Siemens Middle East dan CEO of Siemens LLC UEA Dietmar Siersdorfer mengatakan, melalui Expo 2020 Dubai, Siemens telah membuat cetak biru kota pintar masa depan. ”Kami memakai teknologi internet of thing untuk mewujudkan kota pintar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Dietmar.
Cedrik Neike, anggota Dewan Direksi Siemens AG dan CEO Smart Infrastructure Siemens, mengatakan, Siemens merancang teknologi digital untuk diintegrasikan di seluruh arena Expo 2020 Dubai. ”Sebanyak 137 bangunan di tiga distrik tematik Expo 2020 akan dihubungkan melalui platform analisis energi berbasis awan, Siemens Navigator,” ujarnya. Gedung-gedung di tiga distrik tematik itu akan didigitalkan dengan sistem manajemen bangunan pintar (smart building) Desigo CC.
Sistem akan menggunakan sensor dan menganalisis data yang dihimpun sensor-sensor itu untuk memantau dan mengontrol fungsi bangunan di ketiga distrik, seperti pendingin udara, penggunaan energi listrik, kontrol pencahayaan, tangga berjalan, kualitas udara, dan sistem alarm kebakaran.
Data-data itu diperoleh dari seluruh bangunan di area Expo yang terhubung dengan Siemens Navigator, 200.000 sensor pengumpulan data yang terhubung sistem Desigo CC, 6.500 kamera yang terhubung dengan manajemen video pemantau Siemens Siveillance VMS, dan 3.500 pintu yang terhubung SiPass Integrated (sistem kontrol akses pintar buatan Siemens).
Data yang terkumpul dikirimkan ke MindSphere, yaitu sebuah platform sistem operasi internet of things (benda-benda yang terhubung internet) terbuka berbasis awan (cloud) buatan Siemens. MindSphere akan menghubungkan, memantau, dan mengontrol seluruh gedung di Expo 2020 Dubai secara digital. Teknologi MindSphere akan menganalisis data-data tersebut untuk membantu pengambilan keputusan secara cerdas.
Penanggung jawab area dan bangunan Expo 2020 Dubai bisa memperoleh visualisasi lengkap infrastruktur gedung dari aplikasi itu. Teknologi aplikasi ini akan membantu mereka mengoptimalkan pengoperasian hingga mengurangi emisi dan limbah. MindSphere memungkinkan pemantauan dan kontrol infrastruktur dilakukan secara langsung, dari perangkat statis dan seluler.
Data-data dari sistem ini akan dikelola oleh pusat kontrol di setiap zona distrik tematik, misalnya, untuk pemakaian energi listrik secara hemat, memastikan kenyamanan pengunjung dengan pengaturan suhu ruangan secara tepat, hingga menjaga keselamatan dan keamanan para peserta dan pengunjung.
”Ribuan kamera yang terpasang di arena Expo 2020 bisa memantau setiap pengunjung. Kamera ini, misalnya, dengan cepat dapat membantu menemukan seorang anak yang terpisah dari orangtuanya,” tutur Oliver Kraft, Direktur Eksekutif Expo 2020 Dubai Siemens LLC, menambahkan.
Cedrik mengatakan, Siemens membantu menghadirkan cetak biru kota pintar di Expo 2020 Dubai dengan maksud agar teknologi itu dapat diterapkan di kota-kota dunia untuk mengembangkan kota pintar di masa depan. Selama ini, bangunan di perkotaan telah mengonsumsi energi yang sangat besar. Kota-kota besar di dunia bakal semakin menghadapi tekanan di masa depan. Diperkirakan lebih dari dua pertiga populasi dunia akan tinggal di perkotaan pada 2050.
Kondisi itu menciptakan berbagai tantangan, seperti kualitas udara yang buruk, sistem air yang tidak efisien, dan kemacetan lalu lintas. Kota-kota di dunia selama ini telah membuat data, tetapi belum mengumpulkan, menganalisis, dan memakai informasi dari data itu secara efektif.
Melalui Expo 2020 Dubai, Siemens akan menunjukkan bagaimana menggunakan teknologi internet of things untuk mengubah mahadata (big data) menjadi data pintar guna menjadikan sebuah kota yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Penasaran? Tunggu setahun lagi di Expo 2020 Dubai.
Oleh ERWIN EDHI PRASETYA
Sumber: Kompas, 2 Desember 2019