Melon, Si Manis Rasa

- Editor

Minggu, 7 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Renyah, manis, dan baunya khas. Buah melon dapat memberikan rasa segar.

MELON, jenis buah-buahan yang punya rasa manis dan renyah, akhir-akhir ini semakin banyak kita jumapi di toko buah dan pasar swalayan bahkan telah menyebar di pasar-pasar meskipun dalam jumlah yang terbatas. Keterbatasan ini mungkin disebabkan belum membudidayanya penanaman buah melon dimasyarakat kita, disamping harganya cukup mahal juga penanamannya sedikit butuh perhatian.

Penggemar melon belum sebanyak penggemar buah lain (misalnya mangga, rambutan,dan durian) yang memang sudah lazim dikenal masyarakat tetapi melon, yang bukan asli Indonesia ini, sudah mulai dikenal dan disukai karena bau wangi dan rasa segamya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melon dengan nama botani Cucumis melon, mengandung air mencapai 90% di samping kandungan Dextrosa dan Albuminoids. Tanaman ini termasuk herba merambat dari famili Cucurbitaceae yang diduga berasal dari negara Afrika dan menyebar ke Asia termasuk negara kita Indonesia.

Melon yang berada di Indonesia berasal dari beberapa negara di antaranya Taiwan, Jepang, Denmark, dan Amerika. Saat ini yang paling digemari dan sering kita lihat adalah jenis dari Taiwan dengan nama Sky Rocket, di samping manis juga legit, buahnya berbentuk bola yang hampir bulat dengan warna kulit hijau kekuningan dan kalau masak permukaannya dipenuhi oleh urat. Disamping itu juga ada jenis Sun Rice dan Crispy Jade. Sun Rice berdaging kuning dengan kulit buah sama dengan daging buah, kemudian jenis Silver Star yang kulit buahnya mulus tanpa urat, berwarna kehijauan dengan warna daging hampir sama dengan warna buah. Jenis lain yaitu Hales Best berasal dari Denmark, mempunyai daging buah berwarna merah dan tidak begitu tebal, buah bentuknya lonjong dan berlekuk-lekuk, sedangkan jenis Honey Dew juga dari Denmark dengan rasa manis, warna kehijauan yang sama dengan daging buah dan tidak berbiji. Jenis-jenis dari Amerika pada umumnya lebih besar-besar dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya, melon Jepang sedikit lebih kecil dengan bentuk agak lonjong, di samping bentuk buah yang bervariasi, jumlah biji juga bervariasi yang mana jenis Taiwan banyak biji hampir 2/3 dari berat keseluruhan.

Budidaya tanaman melon
PENANAMAN melon belum membudidaya di masyarakat kita, karena masih mnerupakan tanaman baru dan bukan asli Indonesia. Syarat hidup yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik yaitu pada tanah yang subur, gembur dengan ketinggian 300- 500 m di atas permukaan laut. Tanah diharapkan bebas dari hama penyakit dan cacing Nematoda) denga curah hujan 3000 mm, selain itu tanaman melon juga membutuh-kan sinar matahari yang penuih sepanjang hari.

Tanah yang dipersiapkan untuk per-semaian melon terdiri atas campuran tanah, pasir, pupuk kandang/ kompos kering dan bebas hama. Persemaian ini bisa menggunakan kantong-kantong plastik atau pada bendengan-bendengan bambu. Biji yang akan menjadi bibit dikecambahkan terlebih dahulu dengan cara meletakkannya dalam handuk basah pada tempat yang tertutup selama 24 jam. Setelah itu bibit dipindahkan pada umur 13-14 hari persemaian, biasanya sudah muncul daun 3-4 helai. Untuk lahan penanaman, tanah dibajak sampai halus dan dibuat guludan-guludan selebar 1,25 cm dengan tinggi 50 cm. Kemudian tanah diberi pupuk kandang/komposs dan lebih baik lagi kalau ditambahkan campuran pupuk urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 1:1:1. Pemberian pupuk kira-kira satu sendok makan di sekitar lobang penanaman. Jarak untuk tanaman sekitar 15 cm. Lahan yang sudah diolah ini didiamkan selama 3 hari, baru bibit ditanam dengan sempurna.

Umur tanaman mencapai 3-5 hari, tanaman diberi larutan borax 1 kg de-ngan air mendidih 100 liter air, setelah larutan dingin, siramkan ke tanah sekitar tanaman melon, kemudian dua kali seminggu diberi pupuk kimia dengan dosis yang sama seperti di atas. Seperti tanaman lainnya, melon juga tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Untuk mencegah hal tersebut dilakukan penyemprotan dua kali seminggu dengan menggunakan insektisida Lannate dan fungisida diflolatan Dithane 45 atau Benlate. Dalam penyemprotan ini insektisida dan fungisida dicampur jadi satu, sedangkan serangan cacing dapat menggunakan Furadan. Penyemprotan sebaiknya merata begitupun dengan penyiraman air agar pertumbuhan buah merata.

Melihat dari cara menanamnya, melon memang membutuhkan perhatian dan cukup menyita tenaga, tetapi kalau dilaksanakan secara teratur dan intensif akan memberikan hasil yang memuaskan. Dibeberapa daerah penghasil melon, ada petani yang menanam melon dengan cara penugalan biji sesudah panen tanaman tebu atau di tengah-tengah galengan/pematang sawah dengan cara larikan. Si manis melon sangat cocok dikembangkan di negara kita yang terkenal subur.

Oleh: Wirdateti

Sumber: Majalah AKUTAHU/ NOPEMBER 1989

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 68 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB