Melaju Dengan Komputer Berkat Adanya Semikonduktor

- Editor

Rabu, 12 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMPUTER seperti yang kita lihat sekarang, sudah ada berbagai macam, Setiap tahun muncul saja komputer-komputer jenis baru, ada yang makin kecil saja ukuran dan kecanggihannya maupun kompuetr yang memiliki kecepatan tinggi untuk mengaset informasi. Semua itu berkat berbagai penemuan komponen-komponen penting penyusun komputer, tak kecuali komponen sem ikonduktor.

Sebelum ditemukan semikonduk-tor, konnputer sudah memasuki generasi pertama yangmenggunakan lebih dari 40.000 katup/klep, dan perlu ‘sungai-sungai kecil’ untuk air pendingin. Komputer generasi kedua kemudian muncul ketika ditemukan transistor. Komputer generasi ini hanya tahan beberapa tahun saja karena lenyap ditelan oleh komputer generasi ketiga yang menggunakan semikon-duktor/chip silikon.

Komputer generasi ketiga tersebut kemudian tertelan lagi oleh komputer generasi keempat yang menggunakan sirkuit elektronik yang lebih kompak, dengan menggunakan chip dengan skala terintegrasi yang besar (very large scale integrated, VLSI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melalui riset yang panjang dan melelahkan, akhirnya komputer generasi kelima terwujud. Komputer ini dikembangkan berdasarkan konsep kecerdasan buatan (Artificial Intellegence). Pada awalnya, para peneliti di Jepang tahun 1981 mengumumkan bahwa dalam satu dasawarsa saja, akan tercipta komputer generasi kelima tersebut, yang bisa mendengar dan belajar. Pernyataan itu telah mengejutkan dunia. Jepang dan AS berlomba untuk menampilkan komputer yang diimpikan itu.

Komputer generasi kelima diupayakan mampu mengidentifikasi 3000 kata atau lebih. Membaca bahasa kanji pun harus bisa. Karakter kanji sebanyak 2000 misalnya, harus bisa secara cepat diterjemahkan, dan dibaca pakai suara! Mengenai perkembangan komputer generasi kelima tersebut, akan dibahas pada edisi mendatang. —mgs

———————————–

Chip GaAS yang makin canggih

PADA bulan Maret 1992, para peneliti di Comlinear of Urbana, Illinois, AS berhasil mengembangkan chip ACT. Chip ACT itu terbuat dari galium arsenida, yaitu semikonduktor yang memiliki pengotor/impuritis di sepanjang permukaannya guna memperbaiki konduktivitasnya. Chip baru itu menggunakan teknik ACT (acoustic charge transport) untuk menyimpan signal-signal analog. Chip baru yang akan diproduksi awal tahun 1993 itu memungkinkan pemakaiannya di hard disk untuk komputer dengan kapasitas 1 gigabite (1.000 Mbite).

Analog sinyal itu adalah gelombang, seperti suara, signal radio dan televisi. Komputer-komputer punya kesulitan untuk menyimpan informasi analog itu karena gelombang tersebut begitu lebarnya.

Malahan, komputer-komputer itu normalnya akan memecah signal menjadi kode digital; pada interval yang tetap, komputer itu mengukur tingginya gelombang analog dan menyimpannya sebagai sinyal digital.

Komputer-komputer sebanarnya lebih senang menghadapi data digital, tetapi untuk itu komputer lebih lanut memerlukan tenaga yang kuat untuk menerima data yang volumenya sangat banyak yang dihasilkan dengan mengubah signal analog menjadi kode digital. Adanya ACT chip, signal analog itu dapat disimpan dengan cepat.

Dengan menggunakan tipe sirkuit analog yang sederhana ini, korelasi signal dapat dilakukan ribuan kali lebih cepat dibandingkan prosesor signal digital yang paling cepat saat ini. Disamping itu hanya memerlukan biaya energi yang rendah. —mgs

Sumber: Majalah AKU TAHU/ JANUARI 1953

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 44 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB