Manajemen Air Kunci Pengelolaan

- Editor

Sabtu, 21 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manajemen pengairan menjaga gambut tetap lembab dan basah menjadi kunci pengelolaan rawa gambut. Peran serta masyarakat lokal perlu diperkuat dengan memberi insentif dalam pengelolaan rawa gambut.

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Palangkaraya Darmae Nasir mengatakan, permasalahan mengelola rawa gambut adalah soal pilihan hendak dikembangkan untuk lahan budidaya atau sepenuhnya untuk konservasi. “Itu adalah masalah memilih,” katanya pada Diskusi Kelompok Terfokus “Pengelolaan Gambut Berbasis Karakteristik Wilayah”, Kamis (19/11), di Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.

Kegiatan digelar Himpunan Masyarakat Gambut Indonesia (HGI) bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian serta Pemerintah Kabupaten Kapuas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Darmae mengatakan, pengelolaan rawa gambut untuk budidaya dan konservasi bisa dipertemukan karena sumber daya alam gambut bisa memberi jasa ekosistem. Artinya, ekosistem punya fungsi pengatur, produksi, pendukung, dan sosial budaya.

8d0384f42d6146be9952dd0ec40dae29Untuk menjaga ekosistem rawa gambut, lanjut Darmae, manajemen pengairan jadi kunci pengelolaan yang harus diperhatikan agar gambut tetap basah. Caranya, tak membuat kanal pada kubah gambut, tetapi memperhatikan pasang surut sungai.

Saluran kanal irigasi seharusnya dibuat melengkung sesuai alur sungai. Lebar dan dalamnya disesuaikan luasan lahan budidaya. “Sistem ini memanfaatkan mekanisme pasang surut. Mengubah daya gravitasi ke daya kinetik, yaitu daya dorong air saat pasang dan surut,” katanya.

Selain itu, zonasi gambut yang meliputi zona inti, zona penyangga, dan zona pemanfaatan harus dipetakan berikut dengan tingkat kealamian, juga kerusakan yang sudah terjadi hingga saat ini.

Ketua Umum HGI Supiandi Sabiham menggarisbawahi, rawa gambut dapat dimanfaatkan untuk budidaya dan konservasi.

Namun, sejumlah pakar menyebut, awal kebakaran hutan dan lahan gambut adalah pengeringan untuk aktivitas di atas gambut. (DKA)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 November 2015, di halaman 14 dengan judul “Manajemen Air Kunci Pengelolaan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB