Mahasiswa Unair Buat Inovasi Underwater Drone, Bisa Pantau Biodiversitas Laut

- Editor

Senin, 4 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tiga mahasiswa asal Universitas Airlangga (Unair) membuat sebuah inovasi baru yakni Drabala atau Underwater Drone yang berbasis android. Mereka adalah Sekar Marta Pharmaningtyas, Sujatmiko dan Al A’raafat Jaya Putra.

Melansir laman Unair, ketiga mahasiswa dari prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Vokasi Unair tersebut dibimbing sang dosen yakni Deny Arifianto membuat projek Drabala: Underwater Drone Kendali Jarak Jauh dengan Aplikasi Berbasis Android Guna Membantu Penelitian Biota Bawah Laut.

Konsep dari Drabala ini menggunakan hybrid aplikasi dengan basis android dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV). Adapun fungsi dari Drabala ini adalah untuk memantau dan meneliti biodiversitas sumber daya laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Underwater drone buatan mahasiswa Unair. Foto: Tim Unair

Keunggulan Drone Drabala

Menurut ketua tim yakni Sekar, Drabala memiliki kelebihan bisa menayangkan informasi visual keadaan bawah laut secara realtime. Hal tersebut karena Drabala dilengkapi oleh telemetri yang meliputi kecepatan drone, arah perjalanan drone, waktu drone menyelam, dan kedalaman drone saat menyelam.

Keunggulan lain dari Drabala adalah bisa mengambil sampel untuk menilai kondisi terumbu karang menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Dengan begitu, drone bisa menunjukan persentase karang hidup, karang mati, dan komponen abiotik lainnya.

“Pembuatan prototipe ini harapannya menjadi salah satu kontribusi dalam penanganan masalah SDGs yang tercantum pada poin ke-14, yang dapat memantau keadaan ekosistem dan biota laut. Sehingga, kita dapat mengkonservasi lautan, atau setidaknya 10 persen kawasan laut dan pesisir sesuai dengan hukum nasional dan internasional,” kata Sekar, dikutip dari laman Unair, Kamis (31/8/2023).

Dirancang Berbulan-bulan
Sekar menuturkan bahwa inovasi ini dibuat dalam waktu berbulan-bulan. Menurutnya, pembuatan alat canggih ini tidaklah mudah.

Beruntungnya, Sekar dan tim selalu berkonsultasi dengan dosen pembimbing sehingga bisa mencapai fungsional saat proses pembuatan prototype.

“Tentunya kami sangat bersyukur, senang, dan bangga dengan prestasi yang telah diraih. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi kami selama berbulan-bulan mengerjakan PKM,” tutur Sekar.

Akhirnya underwater drone ciptaan mereka bisa mendapatkan pendanaan PKM sebagai kelompok PKM-KC (Karsa Cipta). Sekar dan tim berharap karya mereka bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Cicin Yulianti –

Sumber: detikEdu: Kamis, 31 Agu 2023

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB