Mahasiswa Dilibatkan Mencegah Kebakaran Lahan

- Editor

Selasa, 31 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Restorasi Gambut (BRG) dan 11 kampus di Indonesia menyiapkan mahasiswa untuk diterjunkan di 700-an desa rawan kebakaran hutan dan lahan. ”Kami mempersiapkan KKN (kuliah kerja nyata) dengan modul khusus,” kata Nazir Foead, Kepala BRG, Senin (30/5), di Jakarta, di sela-sela Simposium Bersama Indonesia-Jepang.

Pada acara itu ditandatangani kerja sama BRG dengan Universitas Jambi, Universitas Riau, Universitas Tanjungpura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Palangkaraya, Universitas Cenderawasih, Universitas Mulawarman, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Sebelas Maret. Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan mengatakan, KKN ini mengusung tema ”Desa Gambut Sejahtera”. (ICH)
——————–
AKI di Rumah Sakit Masih Tinggi

Angka kematian ibu (AKI) dan bayi saat melahirkan di Provinsi Jawa Tengah masih sangat tinggi. Hampir 86 persen kasus terjadi di rumah sakit. Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jawa Tengah Tuti Hendrawan, Minggu (29/5), mengatakan, AKI dan kematian bayi di Jateng pada 2014 ada 711 kasus, tahun 2015 ada 619. ”Pada 2016, ada tren meningkat,” ujarnya. Aktivis Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Jateng, Adi Sarwanto, menyatakan, penyebab kematian ibu dan bayi di antaranya kesiapan rumah sakit. Di Jateng, hanya ada dua rumah sakit dengan dokter kandungan 24 jam, yakni RS dr Kariadi Semarang dan RS Tugurejo Semarang. ”Dokter kandungan ada 70 orang. Semestinya pelayanan bisa lebih maksimal,” katanya. (GRE)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Mei 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB