PT Adhi Karya, BUMN konstruksi yang membangun jalur LRT Jabodebek, berhasil menorehkan prestasi kelas dunia setelah merampungkan Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan (Long Span Kuningan). Dengan panjang mencapai 148 meter, Long Span Kuningan menjadi Jembatan Lengkung Boks Beton terpanjang di dunia yang membentang tanpa disangga tiang.
Long Span Kuningan merupakan salah satu infrastruktur hasil desain anak bangsa yang patut diapresiasi. Jembatan layang ini sebenarnya hanya mencakup sebagian kecil jalur jalur LRT Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi tahap pertama yang penjangnya 44,43 kilometer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/AGUS SUSANTO–Jembatan kereta boks beton lengkung dengan bentang terpanjang dari radius terkecil tersambung pada jalur LRT Jabodebek di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019). Adhi Karya mencatatkan dua rekor pada Museum Rekor Dunia-Indonesia dengan tersambungnya jembatan ini. Spesifikasi dari jembatan ini adalah jenis jembatan kereta dengan metode balanced cantilever, tipe box girder beton radius lengkung 115 meter, dan panjang bentang utama 148 meter dengan beban pengujian fondasi 4.400 ton.
Meskipun mungkin tampak biasa-biasa bagi masyarakat awam, jembatan layang itu berhasil meraih penghargaan sebagai jembatan kereta boks beton dengan bentang terpanjang se-Indonesia menurut Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri). Adhi Karya bahkan mengklaim bahwa jembatan lengkung boks beton tanpa tiang penyangga tersebut sebagai yang terpanjang di dunia.
Metode pembangunan jembatan itu juga dinilai cukup inovatif karena berhasil dibangun tanpa mengganggu aktivitas lalu lintas di bawahnya.
Menurut desainer Long Span Kuningan, Arvila Delitriana, pembangunan jembatan lengkung boks beton itu merupakan tantangan karena harus melintas beberapa flyover (lintas atas) jalan tol dan jalan raya yang berada di Jalan Gatot Subroto serta underpass (lintas bawah) Mampang-Kuningan. Dengan kondisi jalan yang rumit seperti itu, pembangunan Long Span Kuningan LRT Jabodebek di lokasi tersebut tidak bisa disertai dengan tiang jembatan karena risiko kemungkinan merobohkan lintas atas di sana.
Padahal, biasanya jembatan layang LRT Jabodebek didukung dengan tiang jembatan yang berjarak 30 meter antara satu dan lainnya. ”Tantangan lain adalah karena jembatan itu melengkung dan harus kantilever,” kata Arvila.
Kantilever adalah struktur yang menonjol keluar dari bangunan utama tanpa membutuhkan struktur penyangga. Konstruksi kantilever memungkinkan struktur bangunan menggantung tanpa penguat eksternal. Jadi, Long Span Kuningan yang panjangnya 148 meter itu dibangun tanpa tiang jembatan penyangga di tengahnya.
Dibangun tanpa mengganggu aktivitas warga
Arvila menambahkan, jenis jembatan semacam Long Span Kuningan bukan pertama kali dibangun di Indonesia. ”Tetapi, jembatan yang dulu itu lurus. Ini yang jadi tantangan karena melengkung dan paling panjang. Risiko terbesar karena di bawah ada jalan raya, jalan tol, dan kecepatan mobil yang kencang. Jadi, pembangunan jembatan itu sama sekali enggak boleh mengganggu kegiatan di bawahnya. Satu baut jatuh saja enggak boleh,” tuturnya.
KOMPAS/RIZA FATHONI–Pekerja merampungkan pengerjaan proyek kereta ringan (LRT) Jabodebek di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).
Metode konstruksi Jembatan Long Span Kuningan yang tidak mengganggu aktivitas warga di bawahnya itu bernama traveler. Pembangunan jembatan berlangsung hanya di atas tanpa menempatkan alat perancang jembatan di bawah.
”Metode (traveler) ini bisa dua hingga tiga kali lebih mahal dibandingkan dengan metode biasa dan dengan jarak bentang yang sama. Jadi, hanya dilakukan di lokasi khusus yang di bawahnya itu tidak bisa diganggu. Dengan kondisi padat seperti itu, biaya metode ini paling murah,” ujar Arvila.
Terpanjang di dunia
Corporate Secretary PT Adhi Karya Parwanto Noegroho mengungkapkan, Long Span Kuningan merupakan jembatan kereta boks beton lengkung dengan bentang terpanjang tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Capaian tingkat dunia itu saat ini masih dalam proses legitimasi oleh PT Adhi Karya dan belum memperoleh penghargaan resmi.
KOMPAS/AGUS SUSANTO–Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur kereta ringan (LRT) fase pertama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019). Proyek ini merupakan bagian dari megaproyek LRT Jabodebek. Pengelolaan transportasi di Ibu Kota Negara dengan sejumlah daerah penyangga ini didorong untuk diintegrasikan.
”Secara data, (capaian tingkat dunia) itu sudah terbuktikan, tetapi belum ada legitimasinya. Oleh karena itu, penghargaan yang diserahkan oleh Muri kemarin baru pada tingkat nasional,” ujar Parwanto.
Tahap terakhir pembangunan Long Span Kuningan yang terletak di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, itu dihadiri empat menteri pada Senin (11/11/2019). Ada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto.
Hadir pula dalam upacara tersebut pendiri Muri, Jaya Suprana, untuk menyerahkan bingkai penghargaan atas dua rekor Muri yang berhasil dicapai Long Span Kuningan, yakni Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia serta Rekor Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Fondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.
katadata–Suasana di atas Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan (Long Span Kuningan) LRT Jabodebek yang terletak di persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (11/11/2019). Pembangunan LRT Jabodebek hingga 1 November 2019 mencapai 67,3 persen dan diperkirakan mulai beroperasi pertengahan 2021.
Sebagai catatan, Long Span Kuningan merupakan jembatan tipe Box Girder Beton dengan radius lengkung 115 meter. Adapun panjang bentang utama 148 meter dan beban pengujian fondasi 4.400 ton.
”Proyek ini menjadi contoh dari segi struktur hingga tingkat kesulitan. Hari ini kita melihat jembatan yang saya lihat ’apa mungkin ya seperti ini?’ Saya desain jembatan 5 meter saja pusing. (Long Span Kuningan) ini menjadi suatu prestasi yang luar biasa,” kata Budi Karya Sumadi.
Dihubungi secara terpisah, pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengakui, pembangunan jembatan tidak lurus, seperti Long Span Kuningan, memang tidak mudah dan memerlukan keahlian tertentu. ”Para engineer perlu diapresiasi. Bangunan itu menjadi model kalau mau membangun jembatan bentang panjang di tempat lain,” katanya.
KOMPAS/PRIYOMBODO–Aktivitas pekerja di proyek kereta ringan (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019). LRT Jabodebek akan beroperasi komersil pertengahan 2021. Rute Cibubur-Cawang akan segera diuji coba. Sementara pengerjaan jalur rute Cawang-Dukuh Atas yang konektivitas jalurnya belum tuntas masih terus dikebut.
Apresiasi dari pemerintah
Sebelum penyerahan penghargaan itu, sejumlah pejabat menyampaikan apresiasinya terhadap desainer Long Span Kuningan, Arvila Delitriana. Proposal desain perempuan lulusan Institut Teknologi Bogor (ITB) itu terpilih di antara proposal desain lain yang dilakukan oleh perancang asal Perancis karena dinilai paling efisien dari segi waktu, biaya, mutu, keselamatan, dan estetika.
Secara khusus Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahkan memberikan hadiah kepada Arvila berupa satu bulan dana operasional menteri (DOM) miliknya. Desain milik Arvila tersebut, menurut Basuki, juga harus dipatenkan dan dipakai di tempat lain.
”Saya sangat bangga. Untuk itu, saya akan menghargai beliau (Arvila Delitriana) satu bulan DOM saya untuk beliau. Semoga ini menjadi inspirasi bagi engineer lain. Ini bukan main-main. Coba rekor Muri-nya ada berapa? Desain beliau mendapatkan dua penghargaan Muri. Sangat-sangat eksentrik. Ini mungkin bisa dipatenkan dan dipakai di tempat lain,” tutur Basuki Hadimuljono.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Pengendara terjebak kemacetan di samping proyek pembangunan kereta ringan (LRT) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Luhut menambahkan, dirinya sangat mendambakan produk hasil karya anak negeri. Baginya, Indonesia masih terlalu sering dimanjakan dengan karya atau produk ekspor.
”Sekarang kita bicara hilirisasi teknologi juga. Apa yang dibuat Ibu Dina (sapaan akrab Arvila Delitriana) itu hebat. Saya kasih juga DOM saya buat beliau,” ujar Luhut.
Sementara itu, Dirut PT Adhi Karya Budi Harto menyebutkan, pembangunan prasarana LRT Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) mencapai 67,3 persen per awal November 2019. Pelaksana proyek menargetkan, LRT Jabodebek sepanjang 44,43 kilometer akan beroperasi pada pertengahan 2021.
Oleh AYU PRATIWI
Editor KHAERUDIN KHAERUDIN
Sumber: Kompas, 13 November 2019
———————————————————————-
Proyek LRT Jabodebek Hasilkan Dua Rekor Dunia
PENGERJAAN proyek Light Rail Transit (LRT) bakal menghasilkan dua rekor dunia, yaitu rekor longspan terpanjang dengan struktur u-box girder, dan rekor jembatan lengkung dari beton yang terpanjang untuk kereta api.
Longspan adalah struktur jembatan yang melintas di atas jalan, jembatan eksisting, maupun sungai, dengan bentang tengahnya (jarak antarpilar) lebih dari 45 meter.
Rekor longspan terpanjang dengan struktur u-box girder sebelumnya dimiliki oleh proyek Dubai Metro Viaduct dengan panjang 72 meter.
“Longspan JORR ini terpanjang di dunia untuk konstruksi u-box girder. Di sini 90 meter, inilah yang terpanjang di dunia,” ungkap Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto, saat menggelar longspan closure atau pengecoran terakhir longspan JORR, Jumat (29/3/2019).
Longspan JORR yang berada di Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur itu memiliki dimensi 54-90-54 meter. Pada saat bersamaan, diresmikan pula pengecoran terakhir longspan di dua titik lainnya, yaitu longspan Cililitan dan Cikoko.
Longspan Cililitan melintas di atas Jalan Tol Jagorawi sepanjang 54-90-54 meter dengan struktur box girder. Sedangkan longspan Cikoko yang merupakan bagian dari Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, membentang di atas jalur KRL di dekat Stasiun Cawang dan Jalan Cikoko Barat dengan panjang 54-90-54 m dan struktur box girder.
“Berarti sudah empat longspan yang kita selesaikan termasuk di atas sungai Kali Bekasi. Dengan selesainya longspan JORR ini, jalur Cawang-Cibubur telah terhubung. Insya Allah tidak lama lagi kami akan selesaikan pengerjaan rel dan sistem kelistrikan,” lanjut Budi Harto.
Ujicoba
Hingga saat ini progres pekerjaan LRT Jabodebek per 22 Maret 2019, secara keseluruhan rata-rata mencapai 59.64 persen dengan rincian progres untuk Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur sebesar 79.69 persen, Lintas Pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 47.95 persen dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur sebesar 53.84 persen.
“Pada bulan Juli nanti, antara Cawang-Cibubur ini sudah ada kereta yang diujicoba. Secara bertahap akan diadakan serangkaian tes yang diperlukan sehingga akan kami selesaikan. Ujicobanya akan terus menerus,” tandas Budi Harto.
Satu lagi rekor dunia dalam proyek LRT Bodebek itu, kata Budi Harto, adalah jembatan lengkung dari beton untuk kereta api yang terpanjang di dunia. Jembatan itu panjangnya 148 meter dan akan menghubungkan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Rasuna Said.
“Insya Allah di Jalan Rasuna Said itu adalah terpanjang di dunia untuk kereta api. Saat ini jembatan lengkung yang terpanjang adalah 135 meter, tapi menggunakan konstruksi baja. Kalau kita itu nanti menggunakan beton,” sambung Budi Harto.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Proyek LRT Jabodebek Hasilkan Dua Rekor Dunia, https://wartakota.tribunnews.com/2019/03/29/proyek-lrt-jabodebek-hasilkan-dua-rekor-dunia.
Penulis: Ichwan Chasani
Editor: Ichwan Chasani
Sumber: Warta Kota, Jumat, 29 Maret 2019
——————————————————–
Kementerian PUPR Berikan Sertifikat Desain Jembatan Long Span LRT Jabodetabek
Konstruksi Jembatan Lengkung Bentang Panjang ruas Kuningan pada proyek Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi memasuki tahap pengecoran terakhir di Jakarta, Senin (11/11/2019). Sebelumnya Sertifikat Persetujuan Desain untuk pelaksanaan konstruksi Long Span LRT Jabodetabek, Ruas Kuningan telah dikeluarkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berdasarkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ)nomor BM.05.03-Mn/733 tanggal 10 April 2019.
Pengecoran terakhir tersebut diisaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Dirut PT. Adhi Karya (Persero) Budi Harto pada titik jembatan lengkung yang terletak dipersimpangan Jl. HR Rasuna Said dan JI. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Pembangunan jembatan LRT yang dilakukan kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) tersebut berhasil meraih dua rekor muri yang diserahkan langsung oleh Pendiri MURI Jaya Suprana kepada Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto. Rekor pertama yakni Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia.
Sementera untuk rekor kedua diberikan untuk Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia. Adapun spesifikasi dari jembatan tersebut adalah Tipe Box Girder Beton dengan Radius Lengkung 115 meter, Panjang Bentang Utama sepanjang 148 meter dengan beban pengujian pondasi 4400 ton. Adapun progresnya hingga 1 November 2019, untuk pelaksanaan pembangunan prasana LRT Jabodebek Tahap I mencapai 67,3 persen. Sementara progres tiap ruas antara lain lintas Cawang – Cibubur 86,2 persen, Cawang Bekasi Timur 60,5 persen, dan Cawang – Kuningan – Dukuh Atas 58,3 persen.
Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya terhadap insinyur lokal yang berperan dibalik perencanaan pelaksanaan konstruksi jembatan Lengkung Bentang Panjang 148 meter Kereta Light Rail Transit atau Laju Raya Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodebek). “Saya sampaikan apresiasinya, sebab jembatan lengkung ini didesain dengan baik oleh Ibu Arvilla Delitriana sebagai insinyur lokal dari ITB. Saya akan hadiahi satu bulan DOM (Dana Operasi Menteri). Desain ini sangat unik dan bisa dipatenkan,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyatakan, prestasi Arvila tersebut dapat menjadi pemicu bagi para insinyur Indonesia lainnya untuk diikuti. Dikatakan Menteri Basuki, Arvilla sebelumnya juga telah merancang Jembatan Kali Kuto Semarang, Jembatan Layang khusus Busway ruas Adam Malik di Jakarta, Jembatan Pedamaran 1 dan 2 di Provinsi Riau, dan Jembatan Kereta Api Cirebon-Kriya, serta Jembatan Perawang di Provinsi Riau. (rls)
Sumber: Serpongupdate.com
—————————————–
Mengenal Jembatan Terpanjang LRT Jabodebek Karya Adhi Karya
PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan pengecoran akhir jembatan terpanjang LRT (Light Rail Transit) Jabodebek, yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Jembatan bentang panjang atau long span dengan beton itu merupakan yang terpanjang.
Pengecoran terakhir yang berlangsung Senin (12/11) itu, dihadiri sekaligus oleh empat menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri BUMN, Erick Thohir; Dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, serta Direksi Adhi Karya dan jajaran manajemennya.
Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto, menjelaskan LRT Jabodebek per 1 November 2019 mencapai 67,3 persen. Adapun rinciannya, Cawang-Cibubur 86,2 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 58,3 persen dan Cawang-Bekasi Timur 60,5 persen.
Seremonial Pengecoran Closure Tengah Jembatan Lengkung Bentang Panjang Kuningan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Jembatan Bentang Panjang Kuningan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Progres 67, 3 persen, lintas Cawang-Cibubur 86,2 persen di sana dilakukan dynamic test kereta sudah wira-wiri,” kata Budi Harto.
Adapun jenis jembatan yang diresmikan di kawasan Kuningan, adalah tipe U box girder beton dengan radius lengkung 115 meter. Kemudian, panjang bentang utama-nya 148 meter dan beban pondasi pengujian 4.400 ton. Dengan bentang utama sepanjang itu, jembatan LRT ini disebut sebagai struktur long span dengan bentang utama terpanjang.
Mengutip situs Masyarakat Perkerataapian Indonesia (MASKA), jembatan dengan bentang utama (long span) sepanjang 148 meter itu, sebagai yang terpanjang di dunia. Sebelumnya, struktur yang sama sudah dibangun di jalan Tol JORR, kawasan Dukuh Atas dan jalan Tol Jagorawi.
Long span JORR menggunakan struktur U-Box Girder dan memiliki panjang 90 meter. Struktur itu mengalahkan long span sepanjang 74 meter di Dubai. Sementara yang baru dirampungkan pengecorannya kali ini, memiliki bentang lebih panjang lagi yakni 148 meter.
Selain itu, juga terdapat bentang jembatan terpanjang LRT di Cililitan terletak di Jalan Tol Jagorawi dengan panjang 54-90-54 meter dan menggunakan struktur Box-Girder.
Kemudian pada long span Cikoko yang membentang di atas jalur KRL dekat Stasiun Cawang dan Jalan Cikoko Barat memiliki panjang 54-90-54 meter dengan struktur Box-Girder. KRL dekat Stasiun Cawang dan Jalan Cikoko Barat memiliki panjang 54-90-54 meter dengan struktur Box-Girder.
Tujuan membuat struktur long span ini adalah untuk mengakomodir lokasi yang membutuhkan girder, dengan panjang yang melebihi dari seharusnya. Misalnya jika suatu lintasan harus menyeberang dari satu sisi jalan ke sisi yang lain. Maka harus dibuat long span sehingga tidak mengganggu jalan di bawahnya yang sudah ada lebih dulu.
Sumber: kumparan, 11 November 2019