Alergi makanan terjadi pada sejumlah orang di dunia termasuk di Indonesia, tetapi tidak ada angka prevalensi persisnya pada orang dewasa. Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan, 10,8 persen penduduk dewasa AS alergi makanan. Lima jenis makanan yang paling umum menyebabkan alergi adalah kerang, susu, kacang tanah, kacang pohon, dan ikan bersirip.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO–Kerang Mozarella
Penelitian berjudul ”Prevalensi dan Tingkat Keparahan Alergi Makanan Orang Dewasa AS” itu dimuat dalam jurnal JAMA Network Open edisi 4 Januari 2019 yang juga dipublikasikan sciencedaily.com. Penelitian dilakukan tim ilmuwan dari Rumah Sakit Anak Ann & Robert H Lurie Chicago dan Universitas Northwestern, AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alergi makanan adalah kondisi kesehatan yang mahal dan berpotensi mengancam jiwa. Ini adalah masalah yang tidak sepele karena alergi makanan atau intoleransi dapat menyebabkan gejala mulai dari ruam kulit yang tidak berbahaya hingga syok anafilaksis yang berpotensi mematikan.
Meskipun sudah ada penelitian prevalensi alergi makanan pada anak-anak, sedikit yang diketahui tentang prevalensi, keparahan, atau pemanfaatan layanan kesehatan terkait dengan alergi makanan di kalangan orang dewasa AS.
Tujuan penelitian ini adalah memberikan perkiraan yang representatif secara nasional mengenai distribusi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor yang terkait dengan alergi makanan orang dewasa. Penelitian dilakukan dengan cara survei internet dan telepon dari 9 Oktober 2015 hingga 18 September 2016. Survei berbasis populasi pada 40.443 orang dewasa AS.
Hasil survei menunjukkan, diperkirakan 10,8 persen alergi makanan pada saat survei, sedangkan hampir 19 persen orang dewasa percaya bahwa mereka alergi makanan. Hampir setengah dari orang dewasa yang alergi makanan memiliki setidaknya satu alergi makanan yang timbul pada orang dewasa dan 38 persen melaporkan setidaknya satu kunjungan gawat darurat terkait dengan alergi makanan dalam hidup mereka.
”Kami terkejut menemukan bahwa alergi makanan orang dewasa sangat umum. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa ini terjadi dan bagaimana kita dapat mencegahnya.” kata Ruchi Gupta, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO–Warga menyetor susu hasil dari sapi perah mereka di pos penampungan susu Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (18/12/2018). Susu adalah penyebab nomor dua alergi.
Alergen atau penyebab alergi yang paling umum adalah kerang (2,9 persen), susu (1,9 persen), kacang tanah (1,8 persen), kacang pohon (1,2 persen), dan ikan bersirip (0,9 persen). Kacang pohon yang dikenal di Indonesia contohnya adalah almond dan pistachio. Alergen lainnya adalah telur, gandum, kedelai, dan wijen.
”Data kami menunjukkan bahwa kerang adalah alergen makanan utama pada orang dewasa dan bahwa alergi ini sangat umum di seluruh umur. Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk menjelaskan mengapa alergi kerang tampak sangat umum dan persisten di antara orang dewasa AS,” papar Gupta.
Alergi paling sering terjadi pada anak-anak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal daring Science edisi 28 Januari 2016, peneliti Institut Alergi dan Imunologi La Jolla, AS, Charles Surh, menjelaskan bahwa banyak anak yang terkena alergi kemungkinkan karena sistem kekebalan tubuh belajar untuk menoleransi makanan yang awalnya dianggap sebagai benda asing.
”Sistem kekebalan berevolusi untuk melindungi kita dari hal-hal yang bukan diri kita, seperti virus atau patogen, tetapi kita mengonsumsi makanan yang adalah benda asing,” kata Surh, seperti dikutip sciencedaily.com, 28 Januari 2016.–SUBUR TJAHJONO
Sunber: Kompas, 5 Januari 2019