Telah terbit atlas yang memetakan zona likuefaksi. Hampir semua kota besar di Indonesia terancam dengan kerentanan sedang hingga tinggi.
Fenomena likuefaksi yang dipicu gempa mengancam kota-kota besar di Indonesia dengan kerentanan sedang hingga tinggi. Peta kerentanan likuefaksi diharapkan menjadi acuan untuk penataan ruang berbasis mitigasi.
Tingkat kerawanan likuefaksi terangkum dalam “Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia” yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Atlas itu diluncurkan di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/10/2019). Hadir dalam peluncuran itu Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, Direktur Penataan Kawasan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sufrijadi, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Velix Wanggai, dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Likuefaksi adalah peluluhan massa tanah akibat guncangan gempa yang menyebabkan tanah kehilangan kekuatan dan menjadi ci Umumnya, likuefaksi terjadi pada daerah rawan gempa dengan jenis tanah pasir halus dan air tanah yang dangkal.
Atlas diterbitkan dalam skala 1:100.000. Ini atlas lengkap pertama yang dihasilkan Badan Geologi terkait kerentanan likuefaksi. Likuefaksi menghancurkan permukiman di Palu dan Kabupaten Sigi pada gempa 28 September 2018.
Hanya lima dari 34 provinsi di Indonesia yang tak punya zona kerentanan likuefaksi, yaitu Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Calon ibu kota baru di Kalimantan Timur aman. Hanya ada kerentanan sedang di pesisir Kutai Timur yang berjarak cukup jauh.
Kategori kerentanan likuefaksi dari rendah (warna hijau), sedang (kuning), hingga tinggi (merah). Di zona kerentanan tinggi, likuefaksi bisa terjadi merata dan struktur tanah umumnya rusak parah. Empat jenis likuefaksi bisa terjadi, mulai likuefaksi lateral (horizontal), penurunan tanah, semburan pasir, hingga likuefaksi aliran. Likuefaksi yang biasa terjadi di Indonesia adalah lateral, penurunan tanah, dan semburan pasir. Jenis likuefal iran dengan kerusakan masif baru terjadi pada gempa di Kota Palu, yakni di Petobo dan Balaroa.
Merata
Selain lima provinsi itu, kerentanan likuefaksi menyebar di semua kota besar. Untuk Jakarta, hampir seluruh wilayah Jakarta Utara, sebagian Jakarta Barat dan Jakarta Pusat berwarna kuning. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, daerah-daerah pantai utara, termasuk Semarang, mayoritas kerentanannya sedang. Kerentanan Cilacap dan pesisir Kabupaten Kebumen cukup tinggi.
Demikian pula pesisir Kulon Progo dan Bantul di DI Yogyakarta. Sementara kerentanan Kota Yogyakarta sedang.
Di Jawa Timur, kerentanan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jombang, Gresik, dan Lamongan termasuk sedang. Tiga kabupaten yang memiliki zona rawan likuefaksi tinggi adalah Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Lumajang.
Kota Gorontalo di Sulawesi rentan likuefaksi sedang. Demikian juga sepanjang pesisir Kabupaten Mamuju Utara hingga sebelum Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat. Kota Palu, hampir seluruhnya merah.
Menurut Rudy, daerah rentan likuefaksi umumnya muda secara geologis.
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas Supriyadi menyatakan, atlas bisa menjadi referensi perencanaan tata ruang. Pemerintah berkomitmen mengakomodasi mitigasi bencana, termasuk kerentanan likuefaksi. (VDL)
Sumber: Kompas, 10 Oktober 2019