Beragam teknologi untuk mewujudkan kota supercerdas dipamerkan dalam IEXPO 2019 yang diselenggarakan NEC di Tokyo, 7-8 November 2019. Teknologi-teknologi canggih ini sudah mulai diterapkan di beberapa kota besar dunia.
Beragam teknologi untuk mewujudkan kota supercerdas dipamerkan dalam IEXPO 2019 yang diselenggarakan NEC di Tokyo, 7-8 November 2019. Teknologi-teknologi canggih ini sudah mulai diterapkan di beberapa kota besar untuk mewujudkan kehidupan kota supercerdas.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM–Perhiasan yang dibuat dengan desain dari iris mata seseorang dipamerkan di pameran teknologi NEC IEXPO 2019, Tokyo, Jepang, Rabu (6/11/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kota supercerdas yang dimaksud adalah kota yang menggunakan teknologi informatika untuk memaksimalkan keamanan, industri, konsumsi, masalah tenaga kerja, dan siklus ekonomi berkelanjutan. Konsep ini lebih maju dari konsep kota cerdas yang tengah berusaha diwujudkan di Indonesia. Namun, untuk mencapai kota cerdas pun, belum ada kota di Indonesia yang memenuhi seluruh syaratnya.
Sejumlah teknologi yang dibutuhkan Jakarta untuk menjadi kota cerdas dipamerkan dalam pameran sekali setahun tersebut. Teknologi itu antara lain alat pemetaan jalan rusak, alat deteksi kerumunan yang bisa digunakan untuk merumuskan beragam kebijakan kota, dan alat yang mampu meramalkan banjir secara akurat didasarkan pada kondisi sungai dan cuaca.
Selain itu, juga dipamerkan sistem yang mampu mengintegrasikan pembayaran beragam moda transportasi dalam satu tiket dan sistem biometrik atau pengenal identitas dengan iris (selaput pelangi), wajah, dan bentuk kuping hingga sistem pendeteksi perilaku untuk mengantisipasi kejahatan.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM–Komputer super dengan kemampuan komputasi berkali-kali lipat komputer konvensional dipamerkan di pameran teknologi NEC IEXPO 2019, Tokyo, Jepang, Rabu (6/11/2019).
Kota supercerdas yang dimaksud adalah kota yang menggunakan teknologi informatika untuk memaksimalkan keamanan, industri, konsumsi, masalah tenaga kerja, dan siklus ekonomi berkelanjutan.
Jakarta telah lama bercita-cita mewujudkan satu kartu untuk membayar MRT, Transjakarta, angkutan kota hingga moda transportasi lainnya.
Senior Manager Public Relation NEC Asia Pacific Shinya Hashizume mengatakan, teknologi NEC untuk integrasi pembayaran transportasi antarmoda dengan satu tiket sudah digunakan di Jepang dan Singapura.
”Kami sediakan software di belakang layar yang mengomputasi setiap hitungan tarif sehingga pembagian tarif langsung terhitung,” katanya, di Tokyo, Rabu (6/11).
Beberapa teknologi masih berupa prototipe untuk kota masa depan. Teknologi itu di antaranya adalah toko tanpa manusia, mobil terbang, sistem pembaca perilaku untuk mencegah kejahatan, komputasi untuk tata kota, dan bank tanpa kantor.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM–Mobil terbang yang didasari teknologi drone dipamerkan di pameran teknologi NEC IEXPO 2019, Tokyo, Jepang, Rabu (6/11/2019).
Toko tanpa manusia dikembangkan terutama untuk kota-kota yang semakin kekurangan tenaga kerja, seperti sejumlah kota di Jepang. Hal ini karena menurunnya angka kelahiran di Jepang beberapa waktu terakhir.
Di Jakarta, NEC berkontribusi dalam keamanan Asian Games pada 2018 dengan sistem pengenalan wajah yang terpasang di Stadion Gelora Bung Karno. Sebanyak 70 kamera terpasang dengan sistem pengenalan wajah tersebut. Sistem itu mampu mengenali wajah orang yang dicurigai dalam waktu 2 detik.
Dalam pameran itu diperlihatkan, sistem identifikasi sudah jauh berkembang hingga pola kuping, pola pembuluh darah, dan iris. Dengan demikian, sistem dapat mengenali orang yang mengenakan masker atau kacamata hitam sekalipun.
Presiden Direktur NEC Indonesia Ichiro Kurihara mengatakan, untuk Jakarta, saat ini banyak teknologi biometrik sudah terpasang, yang didominasi sidik jari untuk pegawai kantor. Selain itu juga terdapat banyak kamera CCTV di penjuru kota.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM–Sensor dan sistem pemetaan jalan rusak dipamerkan di pameran teknologi NEC IEXPO 2019, Tokyo, Jepang, Rabu (6/11/2019).
”Namun, penggunaannya masih belum mengakomodasi analisis. Jadi, kamera baru kamera pengawas saja, belum dilengkapi software analisis untuk mencegah kejahatan,” ujarnya.
Saat ini, kamera CCTV sudah bisa dilengkapi piranti lunak analisis perilaku yang bisa mengantisipasi kejahatan. Misalnya, mengirim peringatan saat terlihat perilaku mencurigakan, bahkan mendeteksi perilaku pelecehan seksual. Peringatan bisa dikirimkan ke petugas keamanan untuk melakukan pencegahan sebelum kejahatan terjadi.
Teknologi untuk kota supercerdas sudah mulai digunakan di sejumlah kota di dunia. Indonesia perlu segera menerapkannya.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM–Identifikasi orang dengan pemindai iris dipamerkan di pameran teknologi NEC IEXPO 2019, Tokyo, Jepang, Rabu (6/11/2019). Identifikasi ini bisa digunakan mulai dari di telepon genggam sampai keamanan di bandara.
Oleh IRENE SARWINDANINGRUM
Editor NELI TRIANA
Sumber: Kompas, 6 November 2019